Yogyakarta, IDN Times - Belakangan ini viral di media sosial gerakan "stop tot tot wuk wuk", yaitu ajakan untuk tidak memberi jalan kepada pengguna kendaraan yang menyalakan sirene, strobo, atau rotator secara ilegal di jalan raya maupun tol. Fenomena ini muncul karena semakin seringnya penggunaan aksesori tersebut oleh pejabat yang meminta prioritas di jalan dengan berbagai alasan. Padahal, sirene atau strobo seharusnya hanya digunakan sebagai penanda keadaan darurat, bukan sekadar menunjukkan eksistensi atau demi kenyamanan segelintir orang.
Prof. Dr. Zuly Qodir, pakar sosiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), menegaskan keresahan masyarakat terkait fenomena ini tidak boleh dianggap remeh. Menurutnya, apa yang disampaikan oleh masyarakat, adalah simbol ketidakadilan yang dirasakan sehari-hari.