Bantul, IDN Times - Gempa bumi dengan magnitudo 7,4 terjadi pada pukul 19:03:21 di 7.54 LS dan 104.D8 BT atau 147 kilometer Barat Daya Sumur-Banten dan berpotensi tsunami.
Gempa tersebut tak hanya dirasakan warga di wilayah Banten, namun juga turut dirasakan oleh warga di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ali Joko Sutanto, Komandan SAR Pantai Parangtritis mengakui getaran gempa Banten terasa cukup besar, terutama bagi penduduk yang berada di wilayah pantai selatan Bantul.
"Getaran sangat terasa, bangunan bergoyang namun berlangsung tidak lama. Ketika mau keluar rumah sudah selesai gempanya," kata Ali kepada IDN Times, Jumat malam (2/8).
Ali mengatakan karena gempa berpotensi tsunami, ia memerintah pihaknya untuk memantau kondisi gelombang laut.
"Sampai sekarang gelombang masih normal, tidak penyusutan air laut seperti tanda akan adanya tsunami," katanya.
Meski demikian anggota tetap diminta siaga untuk memantau kondisi terbaru karena gelombang tsunami bisa datang 30 menit setelah gempa. Peringatan adanya tsunami juga belum dicabut.
"Saya ini juga sedang memantau ke pantai Parangtritis, nanti kalau ada perkembangan lebih lanjut saya kabari," ungkapnya.
Kinaransih, warga Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul mengaku merasakan getaran yang lumayan kencang hingga membuat dinding seperti bergerak meski kejadian tersebut tak berlangsung lama.
"Baru saja saya mau keluar rumah gempa sudah selesai dan ternyata sumber gempa di Banten. Saya kira di wilayah Banten dan sekitarnya gempa terasa sangat besar," ujarnya.