Yogyakarta, IDN Times - Di Yogyakarta, istilah awul-awul adalah gambaran mencari pakaian lawas di pasar malam dengan berbagai macam kondisi pakaian dengan harga murah. Berbeda dengan sebutan thrifting karena sekalipun tetap pakaian bekas, tapi yang diincar adalah yang bermerek dan biasanya berharga mahal.
Anak muda saat ini tak malu menyebut pakaian yang dikenakannya adalah hasil thrifting. Karena buat mereka, thrifting pun bagian dari fashion. Meningkatnya minat pada pakaian bekas ini juga membuat geliat usaha bisnis pakaian tersebut ikut naik. Hal serupa diamini oleh Riqa, perempuan asli Yogyakarta yang sudah sejak 2017 berkecimpung di usaha pakaian bekas.
Ditemui saat ikut pameran thrifting di Taman Pintar pada Jumat (03/06/2022) lalu, dia mengatakan bahwa selera pada pakaian bekas kini mengalami perubahan, terutama pada kaum perempuan.