Ilustrasi toleransi beragama. (IDN Times/Sukma Shakti)
Founder Jazz Syuhada, Aji Wartono menyebut Kotabaru menjadi potret kerukunan masyarakat berbeda agama, hingga mahasiswa dari berbagai daerah tinggal di Kotabaru. “Bisa terlihat masa lalu, kini sangat plural. Semoga ke depan tetap terjaga,” ujar Aji saat konferensi pers di Aula Pastoran Gereja St. Antonius Kotabaru, Kamis (27/10/2022).
Aji menyebut gelaran Jazz Syuhada melibatkan berbagai musisi lintas agama dari Yogyakarta. Tidak hanya itu, gelaran Jazz Syuhada ini juga bisa digabungkan dengan berbagai musik.
“Musik, tempat ruh kawasan tersebut. Kalau Jazz ini diadakan tempat lain mungkin ruhnya beda. Kotabaru ini memberikan ruhnya. Kita wujudkan dalam festival ini. Semoga Jazz Syuhada bisa mencerminkan kita semua, beginilah Indonesia seharusnya, kerukunan toleransi,” kata Aji.