Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pembukaan rakernas Gapasdap, di Hotel Tentrem Yogyakarta, Rabu (12/7/2023). (Dok. Istimewa)

Sleman, IDN Times - Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) ungkap sejumlah tantangan yang dihadapi selama ini. Salah satunya yaitu tata kelola pelayanan dan keselamatan angkutan sungai, danau dan penyebrangan.

Ketua Umum Gapasdap, Khoiri Soetomo mengatakan permasalahan pertama terkait pentarifan angkutan penyeberangan. Hingga saat ini masih menjadi masalah pokok, dikarenakan tarif yang ditetapkan oleh pemerintah masih berada di bawah perhitungan biaya pokok.

"Sehingga menyulitkan pengusaha untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, terutama dari sisi safety dan kenyamanan," ungkap Khoiri, saat membuka Rakernas Gapasdap, di Hotel Tentrem Yogyakarta, Rabu (12/7/2023).

1. Lintasan berhimpit hingga fungsi rangkap

Ketua Umum Gapasdap Khoiri Soetomo (IDN Times/Istimewa)

Tantangan kedua, masih adanya lintasan berhimpit yang tetapkan oleh dua direktorat yang berbeda di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI. Hal ini akan menyebabkan lintasan yang terlebih dahulu beroperasi dan pengusaha sudah terlanjur menanamkan investasi, akan berkurang pangsa pasarnya dan menyebabkan kesulitan dalam berusaha. Menurutnya pemerintah seharusnya memperhatikan keseimbangan supply dan demand saat akan menetapkan lintas baru.

Ketiga, adanya fungsi rangkap yang dijalankan oleh PT ASDP sebagai operator pelayaran yang mengoperasikan kapal angkutan penyeberangan, operator pelabuhan dimana di dalamnya termasuk sebagai penyedia sistem online ticketing mulai dari develop software hingga penjualan. "Dan juga di beberapa pelabuhan, berperan sebagai regulator yang mengontrol traffic kapal-kapal penyeberangan," kata Khoiri.

2. Disharmonisasi peraturan

Editorial Team

Tonton lebih seru di