FlyJaya Resmi Mengangkasa, Luncurkan Rute Halim-Adisutjipto Jogja

- Bandara dekat pusat kota: Bandara Adisutjipto dipilih untuk memudahkan mobilitas dan memberikan keuntungan strategis bagi penumpang.
- Membership beli 5 gratis 1: FlyJaya menawarkan jadwal penerbangan yang fleksibel dan program membership sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan.
- Izin resmi dan ideal untuk konektivitas: FlyJaya telah mendapatkan izin resmi dan menggunakan ATR 72 yang ideal untuk membangun konektivitas antardaerah di Indonesia.
Sleman, IDN Times - Maskapai baru FlyJaya resmi beroperasi dengan meluncurkan rute yang menghubungkan Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta) - Bandara Adisutjipto (Yogyakarta).
Penerbangan perdana maskapai Low Cost Carrier (LCC) ini menggunakan armada ATR 72 dilaksanakan pada Kamis (3/7/2025). "Memulai penerbangan perdana untuk komersial kami, dengan rute Adisutjipto-Halim dengan frekuensi dua kali sehari, jadi empat kali flight, dua flight PP," kata Ary Mercyanto, Chief Commercial Officer FlyJaya di Bandara Adisutjipto.
1. Hidupkan aktivitas bandara dekat pusat kota

Pemilihan Adisutjipto sebagai titik kedatangan di Jogja dianggap memberikan keuntungan strategis didukung oleh lokasi bandara yang lebih dekat ke pusat kota. Hal ini memudahkan mobilitas yang menjadi keunggulan bagi penumpang.
"Kehadiran kami di Adisutjipto dengan harapan kami bisa menambah konektivitas di bandara ini, memberikan opsi tambahan bagi masyarakat Jogja dan Jakarta untuk bisa saling terhubung. Kami melihat potensi yang sangat besar untuk meramaikan Bandara Adisutjipto," papar Ary.
Ary menambahkan, armada yang mereka gunakan adalah turboprop yang unggul dalam efisiensi dan ideal untuk rute pendek serta menengah. Flyajaya memiliki dua unit ATR 72.
"ATR 72 pesawat yang sangat cocok untuk menerbangi rute-rute underserved, yang secara market masih punya banyak potensi untuk dikembangkan," imbuhnya.
2. Membership beli 5 gratis 1 buat penumpang

Keunggulan lain yang ditawarkan FlyJaya adalah jadwal penerbangan, yakni berangkat paling pagi. Pesawat terbang ke Bandara Halim pukul 06.20 WIB, sekaligus tiba paling sore di Adisutjipto pukul 15.55 WIB, sehingga memungkinkan fleksibilitas waktu yang maksimal bagi pelaku perjalanan bisnis maupun wisatawan.
FlyJaya juga hadir dengan Program Membership Beli 5 Gratis 1 dan kemudahan pemesanan tiket penerbangan sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan.
"Memang kami buat menyasar para frequent flyer, baik dari Yogya maupun dari Jakarta yang biasanya mereka bolak-balik tiap minggu," ujar Ary.
Lebih dari sekadar bisnis penerbangan, FlyJaya memiliki misi sosial untuk mendukung mobilitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional melalui konektivitas yang lebih luas.
"Dengan semangat inovasi dan pelayanan yang hangat, kami percaya FlyJaya mampu menjadi salah satu pilihan terdepan masyarakat dalam bepergian antar kota dan antar pulau, khususnya di kawasan regional Indonesia," pungkas Ary.
3. Resmi kantongi izin, ATR 72 ideal buat bangun konektivitas

Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan, Agustinus Budi Hartono menerangkan, proses pengajuan izin FlyJaya dimulai sejak September 2024. Penerbitan Sertifikat Standar Angkutan Udara Niaga Berjadwal pada 22 Desember di tahun yang sama.
FlyJaya memperoleh Air Operator Certificate (AOC) pada Juni 2025 setelah melengkapi persyaratan yang dibutuhkan untuk mengudara. Kemenhub berharap hadirnya maskapai baru ini bisa membuat konektivitas antardaerah kian terjaga.
"Saat ini FlyJaya sudah mengoperasikan ATR 72-500 dan memang tipe ini memang harus diakui tipe ini memang yang saat ini sangat dibutuhkan untuk daerah-daerah di Indonesia," kata Budi.
Penggunaan ATR 72 oleh FlyJaya sangat tepat, mempertimbangkan sebagian besar bandara di Tanah Air memiliki panjang landasan pacu alias runway di bawah 2.000 meter. "Artinya memang sangat dibutuhkan, daerah NTT banyak sekali panjang landasannya (di bawah 2.000 meter), juga di Kalimantan, Sulawesi," pungkasnya.