Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pemeriksaan hewan ternak. (Dok. Istimewa)

Sleman, IDN Times - Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada ( FKH UGM) mengirim sebanyak 350 mahasiswa dan alumni sebagai petugas pemeriksa hewan kurban di seluruh Kabupaten/kota di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ratusan mahasiswa dan alumni diterjunkan untuk membantu memastikan kelayakan hewan kurban.

Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni FKH UGM, Prof. Aris Haryanto mengatakan, kegiatan penerjunan petugas pemeriksa hewan kurban merupakan bagian dari kontribusi FKH UGM dalam membantu pemerintah untuk memeriksa dan memastikan seluruh hewan kurban saat Idul Adha.

"Menjelang kegiatan Idul Adha, pemerintah memerlukan banyak petugas pemeriksa hewan kurban. FKH UGM yang mendidik para calon dokter hewan, mengerahkan mahasiswa tingkat akhir dan mahasiswa Koasistensi sebagai petugas pemeriksa hewan kurban," kata Aris, Minggu (9/6/2024).

1. Ratusan mahasiswa akan bantu periksa hewan kurban

Mahasiswa UGM akan bantu pemantauan hewan kurban. (Dok. Istimewa)

Aris menerangkan para mahasiswa akan ditempatkan di empat kabupaten dan kota di DIY. Keberadaan para mahasiswa petugas pemeriksa hewan kurban ini diharapkan bisa membantu para takmir masjid untuk memastikan hewan yang disembelih betul-betul sehat dan halal. "Selain juga ikut membantu Dinas Pertanian agar hewan yang dijadikan kurban betul sehat dan masyarakat merasa aman dalam mengkonsumsi daging kurban," ujarnya.

"Bagi mahasiswa, tentunya bisa meningkatkan kompetensi mereka dalam memeriksa hewan kurban baik sebelum dan sesudah disembelih agar betul betul dianggap sehat dan higienis," lanjutnya.

2. Kolaborasi memantau pemotongan hewan kurban

ilustrasi mengecek kambing (freepik.com/Close Up Hands)

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan (DPKP) DIY, Hery Sulistio Hermawan menyampaikan pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Kabupaten/Kota melibatkan 1.400 petugas veteriner. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya memberikan rasa aman bagi masyarakat dan mencegah terjadinya penularan penyakit zoonosis.

"Dari FKH UGM, ada sekitar 350 mahasiswa dan berkolaborasi dengan PDHI yang mengerahkan 180 orang dokter hewan yang akan memeriksa hewan kurban saat sebelum dan pasca penyembelihan," jelasnya.

Heri menyebutkan setiap tahunnya rata-rata ada sekitar 78 ribu hewan kurban yang dipotong pada lebaran Idul Adha. Hewan ternak yang dipotong tersebut meliputi sapi, kambing, domba dan kerbau.

3. Potensi penyakit hewan kurban yang perlu diantisipasi

ilustrasi memilih hewan kurban (pexels.com/cottonbro studio)

Mebgenai potensi penyakit yang harus diantisipasi hewan kurban di DIY, Heri menyebutkan tiga penyakit zoonosis yang perlu ditanggulangi dan menjadi perhatian dari petugas pemeriksa hewan kurban yakni penyakit anthrax, Lumpy Skin Disease (LSD) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). "Untuk antisipasi, kita imbau di tempat penjualan, pasar, dan lokasi budidaya ternak, jika ada hewan tidak sehat dan ada kematian mendadak segera melaporkan pada dokter hewan berwenang atau Puskeswan terdekat untuk diperiksa dan mendapat penanganan lebih cepat," pesannya.

Ana Nida Firdaus, salah satu mahasiswa petugas pemeriksa hewan kurban, mengaku motivasi menjadi petugas pemeriksa hewan kurban dalam rangka ikut membantu masyarakat agar daging kurban betul-betul sudah layak dikonsumsi. "Kita juga memastikan hewan kurban sudah memenuhi persyaratan layak untuk disembelih dan masyarakat juga terhindar dari penularan penyakit dari hewan ke manusia," terangnya.

Editorial Team