FKH UGM Gelar Workshop Re-Desain Kurikulum demi Lulusan yang Mumpuni

Intinya sih...
Puluhan stakeholder dilibatkan dalam workshop re-Desain Kurikulum FKH UGM, termasuk praktisi dan pakar dari berbagai bidang pekerjaan dokter hewan.
FKH UGM berharap mengembangkan ilmu pengetahuan kedokteran hewan melalui informasi terbaru dari para praktisi dalam proses pembaruan kurikulum.
Workshop ini membantu mengidentifikasi kebutuhan pasar lulusan dokter hewan dan perkembangan teknologi kedokteran hewan yang semakin maju.
Sleman, IDN Times - Workshop re-Desain Kurikulum Program Studi Kedokteran Hewan dan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Hewan 2025 digelar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (FKH UGM) di Ruang Auditorium FKH UGM, Selasa (10/6/2025). Tujuan kegiatan ini adalah menyesuaikan kurikulum agar lebih relevan dan mampu mencetak lulusan yang siap bersaing di dunia kerja.
Sebanyak 50 stakeholder dari berbagai sektor kesehatan hewan ikut terlibat. “Ada 50 orang stakeholder yang tergabung dalam berbagai bidang pekerjaan dokter hewan,” ucap Dekan FKH UGM, Prof. Teguh Budipitojo.
1. Puluhan stakeholder digandeng
Para stakeholder yang dilibatkan berasal dari berbagai bidang pekerjaan dokter hewan, mulai dari instansi pemerintah, lembaga penelitian, industri perunggasan, obat hewan, hingga kekarantinaan. Termasuk juga para praktisi, baik yang menangani hewan kesayangan maupun hewan besar.
Prof. Teguh menjelaskan bahwa workshop ini menjadi langkah awal dari rangkaian redesign kurikulum yang dijalankan setiap lima tahun sekali. Tujuannya untuk memperkaya isi kurikulum program sarjana dan profesi di FKH UGM.
“Workshop ini sangat diperlukan untuk mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran hewan dan praktek pekerjaan yang ada di lapangan di berbagai bidang pekerjaan dokter hewan,” ujar Prof. Teguh.
2. Pengembangan ilmu dari pakar
Melalui workshop ini, FKH UGM berharap dapat menggali informasi terbaru dari para praktisi terkait perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran hewan. Informasi tersebut akan menjadi masukan penting dalam proses pembaruan kurikulum.
“Dari kegiatan ini kita berharap bahwa akan memperoleh informasi terkini terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru dari para praktisi dan dari para pelaksana di berbagai bidang pekerjaan dokter hewan,” kata Prof. Teguh.
3. Kurikulum sebagai kebutuhan pasar
Prof. Teguh menambahkan, informasi tersebut akan membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan dunia kerja terhadap lulusan dokter hewan saat ini.
“Dengan demikian maka kurikulum yang akan kita bentuk sudah sesuai dengan kebutuhan pasar lulusan dan perkembangan teknologi kedokteran hewan yang semakin maju,” ucapnya.