Yogyakarta, IDN Times - Ketua Departemen Hukum Tata Negara Universitas Gadjah Mada (UGM) sekaligus salah satu narasumber di film Dirty Vote, Zainal Arifin Mochtar, menyebut Film Dokumenter Dirty Vote bukan sebuah propaganda. Uceng, sapaan akrabnya, menyebut film ini tidak ada kaitan untuk memilih salah satu Paslon yang berkontestasi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Bukan propaganda. Gak ada kaitan untuk memilih siapa," ujar Uceng dalam Nonton Bareng Film Dirty Vote dan Diskusi Kecurangan Pemilu, Kuliah Umum Departemen Hukum Tata Negara UGM, Selasa (13/2/2024).