UGM Manfaatkan Limbah Gigi dan Tulang Hewan untuk Irigasi Sawah

Ide inovasi dari pemukiman warga di Kabupaten Sleman

Yogyakarta, IDN Times -  Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan inovasi pemanfaatan limbah gigi dan tulang hewan sebagai sarana filtrasi air limbah menjadi air jernih. Sistem ini akan digunakan untuk sistem irigasi sawah.

Mahasiswa UGM yang tergabung dalam pembuatan inovasi ini merupakan Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Video Gagasan Konstruktif (VGK), yaitu Aulia Pradnya Maharani, Orchidthania Putri, Gugun Hutagalung, Danial Bagus Setiawan, dan Anna Hamidah.

1. Ide inovasi berasal dari pemukiman warga di Kabupaten Sleman

UGM Manfaatkan Limbah Gigi dan Tulang Hewan untuk Irigasi SawahSalah satu lahan sawah yang terdampak proyek tol Gilimanuk Mengwi di Desa Antosari Kecamatan Selemadeg Barat Kabupaten Tabanan (IDNTimes/Wira Sanjiwani)

Ketua Tim Mahasiswa UGM Aulia Pradnya Maharani mengatakan, ide inovasi yang diusung berasal dari permasalahan di daerah Kabupaten Sleman. 

Di kawasan pemukiman yang padat penduduk, terdapat area persawahan Di sisi lain, pemanfaatan limbah gigi dan tulang yang minim dapat diintegrasikan untuk dijadikan sebagai filtrat untuk mengolah air limbah tinja yang berasal dari kawasan penduduk sekitar.

"Kami melihat limbah gigi dan tulang yang ada di Indonesia belum banyak digunakan. Sebagian besar masyarakat membuang limbah tersebut. Padahal dalam limbah (gigi dan tulang) tersebut terdapat kandungan hidroksiapatit yang dapat digunakan menjernihkan air," kata Aulia pada Jumat (6/9/2024). 

2. Pengurangan limbah tulang

UGM Manfaatkan Limbah Gigi dan Tulang Hewan untuk Irigasi Sawahsampah organik (freepik.com/freepik)

Anggota tim Orchidthania Putri menambahkan sistem yang dirancang sudah diterapkan di berbagai instalasi pengolahan air bersih, tetapi penggunaan hidroksiapatit sebagai filtrat merupakan salah satu bagian istimewa dalam rancangan sistem ini.

Kegiatan itu diharapkan dapat dimanfaatkan guna mengurangi limbah gigi dan tulang yang dihasilkan oleh masyarakat sekaligus meningkatkan kualitas air sekaligus hasil tani yang dihasilkan dari sektor pertanian.

Baca Juga: UGM Luncurkan Pesawat Nirawak Palapa S-1, Bisa Terbang 6 Jam Nonstop

3. Memberikan dampak jangka panjang pada sistem sanitasi air

UGM Manfaatkan Limbah Gigi dan Tulang Hewan untuk Irigasi SawahSejumlah buruh tani menyemai bibit padi di lahan sawah yang ada di Kelurahan Purwosari Kecamatan Mijen Kota Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Danial, anggota Tim PKM lainnya mengatakan, ide yang bernama "Hydrosan" dapat memberikan dampak jangka panjang yang lebih baik pada sistem sanitasi air.

"Tentunya kami berharap bahwa inovasi yang diusung dapat menciptakan ketahanan pangan yang ada di Indonesia di tengah ketidakpastian iklim dan memberikan manfaat kepada para petani," katanya.

Riset yang dilakukan dimulai mengidentifikasi masalah dan menelusuri campuran filtrat yang digunakan untuk proses filtrasi air.
Awalnya, limbah akan ditampung dalam satu tempat untuk selanjutnya diproses di tempat penjernihan air.

Selama proses pengolahan, air akan mengalami berbagai proses, mulai pembersihan, penjernihan, hingga penyaringan. Setelah itu, air akan disalurkan ke reservoir terlebih dahulu sebelum menuju saluran irigasi sawah.

"Integrasi antara reservoir dengan sistem irigasi sawah dilakukan menggunakan sensor ultrasonik untuk mendeteksi ketinggian air," kata dia.

Baca Juga: 4 Tempat Wisata Dekat UGM, Mahasiswa Baru Wajib Tahu!

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya