Tim SAR Gunungkidul Ingatkan Ubur Beracun, 10 Wisatawan Tersengat   

Wisatawan tak boleh menyentuh karena menyengat 

Gunungkidul, IDN Times - Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul mengantisipasi munculnya ubur-ubur di pantai selatan. Tim SAR Satlinmas Wilayah 2 Gunungkidul menyampaikan, pantai di Gunungkidul, ubur-ubur atau disebut impes terdapat di tengah laut, tapi sampai hari ini hari belum ada yang tertiup angin ke arah pantai.

 

1. Wisatawan diminta berhati-hati

Tim SAR Gunungkidul Ingatkan Ubur Beracun, 10 Wisatawan Tersengat   Wisatawan di Pantai Parangtritis tersengat ubur-ubur beracun. (Dok. Istimewa)

Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Oneng Windu Wardhana mengimbau wisatawan untuk berhati-hati ketika bermain di perairan pantai. "Kami mengantisipasi dengan anggota SAR Satlinmas di setiap pantai dengan menyiapkan obat berupa cuka," kata Oneng Windu dikutip Antara, Selasa (29/8/2023). 

 

2. Bulan Juli-Agustus ada 10 wisatawan yang tersengat

Tim SAR Gunungkidul Ingatkan Ubur Beracun, 10 Wisatawan Tersengat   Wisatawan tersengat ubur ubur beracun.IDN Times/Daruwaskita

Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Marjono mengatakan, kemunculan ubur-ubur kali ini cenderung minim. Curah hujan di bulan Juli turut berpengaruh. Hal itu membuat ubur-ubur yang muncul ke permukaan laut menjadi berkurang.

"Kali ini lebih sedikit dibandingkan tahun lalu, hanya 1-2 ekor yang terpantau," katanya.

Marjono mengatakan sepanjang Juli-Agustus 2023 terdapat 10 wisatawan yang tersengat ubur-ubur. "Lokasinya mulai dari kawasan Pantai Kukup hingga Pantai Pulang Syawal," katanya.

Kemunculan ubur-ubur di musim kemarau disebabkan adanya suhu dingin di perairan selatan. Hewan ini biasanya mencari area yang lebih hangat untuk bertahan.

"Apalagi di akhir Agustus kemungkinan suhunya jadi lebih dingin, biasanya ubur-ubur bisa muncul sampai pertengahan September," kata Marjono.

 

3. Wisatawan tak boleh menyentuh karena menyengat

Tim SAR Gunungkidul Ingatkan Ubur Beracun, 10 Wisatawan Tersengat   Ubur ubur beracun muncul di sepanjang pantai selatan Bantul.(Dok.SAR Satlinmas Wilayah IV Bantul)

Wisatawan diminta tidak menyentuh hewan laut seperti gelembung berwarna kebiruan jika menemukan, sebab di bawah gelembung tersebut ada tentakel yang bisa menyengat.

"Jika terkena sengatannya, kulit terasa panas bahkan sesak napas jika terlambat ditangani," kata Marjono.

Penanganan pertama yang bisa dilakukan adalah menyiram bekas sengatan dengan air tawar dan diolesi cuka. Tim SAR sudah menyiapkan obat-obatan untuk penanganan.

 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya