Tak Mau Kecolongan Kena Antraks Ini yang Dilakukan Pemkab Kulon Progo

Sample tanah rutin diperiksa

Kulon Progo, IDN Times - Kasus antraks pernah ditemukan di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2017 lalu, tepatnya di wilayah Girimulyo. Kini, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, masih melakukan penanggulangan dan pengawasan antraks secara berkala di kawasan tersebut.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Drajad Purbadi menjelaskan, langkah ini dilakukan untuk mencegah kasus antraks muncul kembali di wilayah Girimulyo.

"Selama tujuh tahun tersebut petugas melalukan berbagai upaya pencegahan antraks yakni vaksinasi antraks, pemberian vitamin dan obat cacing," kata Drajad, Selasa (19/3/2024).

1. Sampel tanah rutin diperiksa

Tak Mau Kecolongan Kena Antraks Ini yang Dilakukan Pemkab Kulon ProgoVaksinasi antraks di Padukuhan Kalinongko Kidul, Gayamharjo, Prambanan, Selasa (19/3/2024). (Dok. Istimewa)

Menurut Drajad kegiatan ini dilakukan sebanyak dua kali per tahun dengan target dilaksanakan hingga 10 tahun. Sampel tanah pun rutin diperiksa oleh Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates dan hasilnya negatif.

"Apabila kasus antraks tidak muncul kembali di Kulon Progo selama 10 tahun, maka Kulon Progo dapat dinyatakan sebagai daerah bebas antraks," ungkapnya.

 

2. Warga diminta tak membeli ternak dari Sleman dan Gunungkidul

Tak Mau Kecolongan Kena Antraks Ini yang Dilakukan Pemkab Kulon ProgoVaksinasi antraks di Padukuhan Kalinongko Kidul, Gayamharjo, Prambanan, Selasa (19/3/2024). (Dok. Istimewa)

Drajad menambahkan adanya kasus antraks yang muncul di Sleman dan Gunungkidul, petugas Dinas Pertanian dan Pangan sudah bersiap-siap. Petugas telah berkomunikasi, memberikan informasi dan edukasi kepada warga masyarakat Kulon Progo, khususnya peternak dan kelompok ternak.

Selain itu pihaknya mengimbau agar masyarakat untuk sementara ini tidak melakukan jual beli hewan ternak ke daerah Sleman dan Gunungkidul. "Kami juga mengimbau untuk tidak bepergian ke lokasi kejadian agar tidak tertempel spora antraks yang kemudian menjadi sumber penyebaran ke daerah lain," jelasnya dikutip Anrara. 

Baca Juga: Sri Sultan HB X Minta Warga Hentikan Tradisi Brandu

3. Warga diminta lapor jika ada ternak yang sakit

Tak Mau Kecolongan Kena Antraks Ini yang Dilakukan Pemkab Kulon Progoilustrasi spora antraks (IDN Times/Aditya Pratama)

Langkah lain yang dilakukan, kata Drajad, apabila ada hewan ternak yang sakit, segera melapor kepada petugas. Jika terdapat sapi mati mendadak untuk tidak disembelih. Hal ini bertujuan untuk mencegah terbentuknya spora antraks yang berasal dari bakteri Bacillus Anthracis.

"Spora antraks ini sulit untuk dibasmi karena tahan terhadap sinar matahari, disinfektan, dan api pembakaran," jelasnya.

Baca Juga: Antraks Ditemukan di Sleman, 700 Ternak Diberi Vaksin

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya