Tak Ada Fasilitas GeNose, Pengelola Terminal Giwangan Minta Disediakan

Jumlah penumpang saat libur panjang diprediksi naik 2 persen

Kota Yogyakarta, IDN Times - Terminal bus Giwangan Yogyakarta hingga saat ini belum dilengkapi dengan fasilitas GeNose untuk mendeteksi penumpang yang terpapar COVID-19. Padahal, Terminal Giwangan berstatus terminal Tipe A.

Koordinator Satuan Pengelola Terminal Giwangan Yogyakarta Bekti Zunanta berharap pihaknya bisa memperoleh fasilitas GeNose untuk mendukung layanan transportasi yang aman dan nyaman di masa pandemi COVID-19.

“Pemberian fasilitas GeNose sempat dibahas saat rapat bersama dengan Kementerian Perhubungan pada Februari. Waktu itu, kami didata untuk mendapat empat unit GeNose,” ujar Koordinator Satuan Pengelola Terminal Giwangan Yogyakarta Bekti Zunanta di Yogyakarta, Rabu (31/03/2021).

 

 

1. Penumpang bus selama ini hanya disarankan membawa surat bebas COVID-19

Tak Ada Fasilitas GeNose, Pengelola Terminal Giwangan Minta DisediakanIlustrasi (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Bekti menjelaskan penumpang yang memanfaatkan moda transportasi bus di Terminal Giwangan hanya disarankan untuk melengkapi dokumen perjalanan dengan hasil negatif COVID-19, baik dari hasil rapid test antigen, GeNose atau tes swab PCR.

HIngga saat ini, kata Bekti, belum ada koordinasi lebih lanjut untuk merealisasikan rencana penyediaan GeNose di Terminal Giwangan. Apalagi, ada aturan terbaru dari pemerintah mengenai larangan mudik saat Lebaran.

“Kami tetap berharap mendapat fasilitas pemeriksaan tersebut karena memang dibutuhkan untuk mendukung layanan jasa transportasi yang aman dan nyaman meskipun jumlah bus maupun penumpang mengalami penurunan yang signifikan,” katanya.

 

Baca Juga: Bandara akan Gunakan Genose, Pengembang Sudah Produksi Ribuan Unit

2. Perusahaan bus sudah batasi jumlah penumpang

Tak Ada Fasilitas GeNose, Pengelola Terminal Giwangan Minta DisediakanIDN Times/Nindias Khalika

Bekti menambahkan untuk meminimalisasi penyebaran COVID-19, perusahaan bus sudah memiliki kebijakan sendiri. Mereka membatasi jumlah maksimal penumpang yaitu 80 persen dari kapasitas tempat duduk. Selain itu, penerapan protokol kesehatan yang wajib dilaksanakan yakni memakai masker selama perjalanan.

Berdasarkan data, jumlah bus yang masuk ke Terminal Giwangan Yogyakarta rata-rata 500 kendaraan per hari atau hanya sekitar 25 persen dibanding jumlah bus yang masuk terminal sebelum terjadi pandemi COVID-19.

“Jumlah penumpang yang datang maupun berangkat pun berkurang signifikan. Bus yang datang didominasi oleh bus antar kota antar provinsi (AKAP), sekitar 380 bus setiap harinya,” ujar Bekti.

Bus AKAP yang masuk Terminal Giwangan Yogyakarta melayani rute ke berbagai kota seperti Solo, Surabaya, Jakarta dan ke arah Pulau Sumatera.

“Perjalanan bus dari luar daerah yang keluar masuk Terminal Giwangan Yogyakarta masih cukup tinggi sehingga kami berharap ada tambahan fasilitas GeNose untuk pemeriksaan kesehatan,” ujar Bekti.

3. Libur panjang akhir pekan jumlah penumpang bus sedikit meningkat

Tak Ada Fasilitas GeNose, Pengelola Terminal Giwangan Minta DisediakanANTARA FOTO/Basri Marzuki

Bekti memprediksi saat libur panjang akhir pekan pada awal April, akan terjadi kenaikan jumlah penumpang meski hanya dua persen.

“Tidak akan terjadi kenaikan jumlah penumpang yang signifikan. Penumpang bus malam pun masih bisa memperoleh tiket dengan mudah meski tidak melakukan pemesanan sebelumnya,” ujarnya.

Menurut Bekti, bus AKAP atau bus malam yang hanya terisi lima penumpang biasanya akan digabung dengan perusahaan bus lain untuk menuju ke kota tujuan. “Minimal terisi 15 penumpang baru bisa jalan sampai ke kota tujuan,” ujar Bekti.

Bus tujuan Padang yang biasanya disiapkan dua kendaraan setiap hari di Terminal Giwangan pun sudah tidak lagi beroperasi sejak pandemi, hanya tersisa satu bus tujuan Jambi dari Terminal Giwangan.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya