Sri Sultan Minta Polisi Tindak Pelaku Kerusuhan di Babarsari 

Aksi kekerasan di Babarsari tidak mencerminkan kultur Jogja

Yogyakarta, IDN Times - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta polisi menindak semua pelaku kerusuhan yang terjadi di kawasan Babarsari, Sleman. 

"Tindak saja bagi mereka yang melanggar pidana. Tegakkan hukum karena sudah terjadi pelanggaran," kata Sri Sultan di Kompleks Kantor Gubernur, Kepatihan, Selasa (5/7/2022)

 

1. Sri Sultan minta polisi segera tindak pelaku kerusuhan

Sri Sultan Minta Polisi Tindak Pelaku Kerusuhan di Babarsari Anggota polisi melakukan olah tempat kejadian perkara kericuhan di Babarsari, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (4/7/2022). (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Sri Sultan meminta polisi menuntaskan secara tegas dan adil, sehingga kasus serupa tak terulang.

"Masak sampai ada korban dan sebagainya tidak kita tindak, yang 'klitih' (kejahatan jalanan) saja kita tindak kok. Jadi kita harus adil untuk menegakkan hukum jangan pilih-pilih," kata Sri Sultan.

2. Tegakkan hukum bagi pelaku kerusuhan

Sri Sultan Minta Polisi Tindak Pelaku Kerusuhan di Babarsari Sri Sultan Hamengku Buwono X. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Sri Sultan mengatakan siapa saja warga yang berasal dari luar daerah yang tinggal di Yogyakarta sudah menjadi bagian dari warganya, sehingga untuk mengurai persoalan tersebut tidak perlu sampai melibatkan kepala daerah masing-masing.

"Dia tinggal di Yogyakarta, itu berarti bagian dari orang Yogyakarta. Saya tidak mau membeda-bedakan. Tapi kalau melakukan tindakan pidana yang tidak semestinya dan itu melanggar hukum, tegakkan hukum, itu saja," katanya.

 

Baca Juga: Sesalkan Rusuh Babarsari, Sri Sultan Siap Damaikan Pihak Bertikai  

Baca Juga: Polda DIY Ungkap Kronologi Penyebab Kericuhan di Babarsari

3. Aksi kekerasan di Babarsari tidak mencerminkan kultur Jogja

Sri Sultan Minta Polisi Tindak Pelaku Kerusuhan di Babarsari Bangkai motor yang terbakar tergeletak usai terjadi kericuhan di Babarsari, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (4/7/2022). (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Bagi Sultan, aksi kekerasan seperti yang terjadi di Babarsari tidak mencerminkan kultur masyarakat di Yogyakarta. Raja Keraton Yogyakarta berharap kelompok warga dari luar daerah yang tinggal di Yogyakarta dapat menyesuaikan sikap dengan budaya setempat. Setiap kesalahpahaman seharusnya bisa diselesaikan dengan berdialog, bukan dengan kekerasan fisik.

"Di Yogyakarta bukan model kekerasan yang dilakukan. Harus menyesuaikan di mana dia tinggal. Kita masyarakat yang menghargai orang lain sehingga bisa rukun. Saya berharap mereka bisa begitu," ujarnya.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya