Prosesi Dhaup Ageng, Jalan Sultan Agung Ditutup saat Jam Tertentu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Prosesi Dhaup Ageng Pakualaman BPH Kusumo Kuntonugroho dan Laily Annisa Kusumastuti mulai digelar tanggal 10 - 11 Januari 2024 di Pura Pakualaman.
Mulai hari Rabu (10/1/2023), akan dimulai pengaturan lalu lintas pukul 10.00 -14.00 WIB. Sementara di hari kedua, Kamis (11/1/2023), mulai pukul 17.00 -22.00 WIB.
1. Jalan Sultan Agung akan ditutup pada jam tertentu
Kepala Bagian Humas, Biro Umum, Hubungan Masyarakat, dan Protokol DIY, Ditya Nanaryo Aji menerangkan pada 10 Januari akan dilakukan prosesi ijab di Masjid Agung Pakualaman.
Jalan yang akan ditutup meliputi Sultan Agung, mulai dari Pasar Sentul di sebelah Timur, hingga sebelah Barat Puro Pakualaman, yaitu pertigaan bekas Bioskop Permata.
"Jalan lain yang ditutup adalah simpang empat Gayam, akan digunakan akses mobil shuttle dan Jalan Ki Mangunkarsoro," kata Ditya, Minggu (7/1/2024).
2. Tamu-tamu yang diundang
Tamu-tamu VVIP diundang pada resepsi hari pertama Rabu (10/1/2024), adalah para tokoh dari dalam negeri, dan 58 kerajaan di Indonesia.
Ketua Bidang II, Kanjeng Raden Tumenggung Radyowisroyo menambahkan sejumlah duta besar juga diundang dalam prosesi Dhaup Ageng ini. Setidaknya belasan duta besar dari berbagai negara telah diundang.
"Ada kurang lebih 11 Duta Besar. Jadi ada perwakilan dari Rusia, Uni Emirat Arab, Malaysia, Korea, Jepang, dan sebagainya," ucap KRT Radyowisroyo.
Baca Juga: Dhaup Ageng Putra Bungsu Paku Alam X Turut Undang Capres-Cawapres
3. 4 ribu tamu diundang saat acara resepsi
Sementara resepsi (Pahargyan Hari Kedua), dilaksanakan pada hari Kamis (11/1/ 2024) mulai pukul 18.30 WIB di KD Bangsal Sewatama dengan tamu undangan sejumlah 4 ribu tamu. Pada resepsi ini ditampilkan tiga beksan ‘tari’, yaitu Beksan Tyas Muncar, Bedhaya Wasita Nrangsmu, dan Lawung Alit. Rangkaian acara Dhaup Ageng diakhiri dengan pamitan dan Kondur besan hingga Jumat (12/1/2024).
Baca Juga: Mengintip Masjid Puro Pakualaman, Cagar Budaya yang Kaya Falsafah Jawa