Pemkot Yogyakarta Larang Pasar Tiban selama Ramadan 

Salat Tarawih hingga Idul Fitri dilakukan di rumah

Kota Yogyakarta, IDN Times- Kegiatan pasar tiban yang biasanya ramai dilakukan saat Ramadan, untuk tahun ini terpaksa ditiadakan. 

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyatakan kegiatan pasar tiban berpotensi menyebabkan kerumunan yang tidak sesuai dengan protokol pencegahan penularan virus corona. 

“Pasar tiban yang rutin diselenggarakan di sejumlah lokasi di Kota Yogyakarta untuk menjajakan menu buka puasa, seperti Jalur Gaza di Nitikan, Jogokaryan dan Kauman akan ditiadakan,” ujar Heror seperti dilansir Antara, Rabu (22/4). 

 

1. Potensi menyebabkan kerumunan warga

Pemkot Yogyakarta Larang Pasar Tiban selama Ramadan IDN Times/Humas Pemkab Kutim

Menurut dia, jika kegiatan pasar tiban selama Ramadan masih tetap diselenggarakan, maka berpotensi muncul kerumunan warga saat berbelanja makanan berbuka puasa.

“Oleh karenanya, tidak ada lagi panitia yang menyelenggarakan kegiatan ini seperti tahun-tahun sebelumnya. Mungkin masih ada satu dua warga yang berjualan, tetapi bukan dalam satu kegiatan khusus,” katanya.

Baca Juga: SAR Minta Masyarakat Tak Lakukan Tradisi Padusan di Pantai Parangtris

2. Perubahan kegiatan selama Ramadan

Pemkot Yogyakarta Larang Pasar Tiban selama Ramadan twitter.com/rapmafmums

Selain tidak menggelar pasar tiban Ramadan, sejumlah perubahan dalam kegiatan beribadah di bulan puasa juga dilakukan oleh ratusan masjid di Kota Yogyakarta.

Di Kota Yogyakarta tercatat terdapat sekitar 520 masjid dan sampai sekarang sudah ada lebih dari 400 masjid yang memastikan tidak akan menggelar ibadah salat tarawih.

”Kegiatan berbuka puasa bersama atau takjilan juga dilakukan dalam bentuk lain,” katanya.

3. Tidak diperbolehkan buka puasa di masjid

Pemkot Yogyakarta Larang Pasar Tiban selama Ramadan IDN Times/Debbie Sutrisno

Pembagian takjil  yang biasanya dilakukan di masjid, akan dilakukan dengan cara lain. Misalnya pembagian takjil tetap dilakukan di masjid, namun hanya diambil oleh jamaah dan langsung pulang, tidak boleh berbuka puasa bersama di masjid.

”Ada pula takmir yang membagikan makanan berbuka puasa ke rumah-rumah warga yang membutuhkan. Atau membagikan sedekah berupa sembako,” katanya.

4. Salat Tarawih hingga Idul Fitri dilakukan di rumah

Pemkot Yogyakarta Larang Pasar Tiban selama Ramadan ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Sementara itu, Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta menyampaikan imbauan serupa agar masyarakat lebih banyak melakukan ibadah di rumah. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran dari Kementerian Agama RI Nomor B-1356/Kk.12.03/1/HM.01/2020 tentang panduan ibadah di bulan suci Ramadhan saat pandemi COVID-19.

Kepala Kantor Agama Kora Yogyakarta Nur Abadi mengatakan, kualitas ibadah selama Ramadan tidak akan berkurang meskipun ibadah dilakukan di rumah. Nur Abadi berharap agar masyarakat mematuhi imbauan tersebut. 

“Kualitas ibadah tidak ditentukan dari lokasinya tetap ditentukan oleh keikhlasannya, kekhusyukan, dan kesucian jiwa masing-masing,” katanya. 

Imbauan lainnya adalah adalah melakukan sahur atau buka puasa hanya dilakukan bersama keluarga, begitu pula dengan salat tarawih bisa dilakukan berjamaah di rumah.

“Untuk salat Idul Fitri yang biasanya digelar secara berjamaah di masjid atau lapangan juga ditiadakan. Takbir keliling pun ditiadakan. Sedangkan silaturahmi dan halal bihalal bisa menggunakan video conference,” katanya.

Baca Juga: Aksi Nasi Pitungewunan untuk Tukang Becak hingga Buruh Gendong 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya