Ombak Pantai Selatan Diperkirakan 5 Meter, Tim SAR Ingatkan Wisatawan

Puncak gelombang tinggi terjadi hari ini, Sabtu (18/7/2020)

IDN Times, Gunungkidul - Tim SAR Kabupaten Gunung Kidul mengingatkan wisatawan dan untuk mewaspadai gelombang tinggi yang menerjang kawasan pantai selatan pada akhir minggu ini. 

Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunung Kidul Marjono mengatakan pihaknya sudah mendapatkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkaita ancaman gelombang tinggi yang menerjang di kawasan pantai selatan hingga hari ini Sabtu (17/7) dengan ketinggian sekitar lima meter.

"Berdasarkan perkiraan BMKG, puncak gelombang tinggi terjadi pada Sabtu (17/7) dengan ketinggian mencapai enam meter 22 feet, tapi saat menepi arusnya bisa berkurang dan lebih rendah. Adapun ketinggiannya hanya sekitar 5,5 meter,” kata Marjono dikutip dari Antara, Sabtu (18/7/2020).

 

Baca Juga: Sultan Izinkan Sineas Syuting di DIY Selama Masa Tanggap Darurat

1. Tim SAR infromasikan melalui media sosial

Ombak Pantai Selatan Diperkirakan 5 Meter, Tim SAR Ingatkan WisatawanPantai di Gunungkidul. IDN Times/Paulus Risang

Marjono menyatakan pihaknya sudah menyampaikan informasi tersebut melalui media sosial agar wisatawan lebih berhati-hati saat bermain di kawasan pantai.

“Kebetulan puncaknya pada libur akhir pekan. Jadi, sejak Kamis lalu sudah disosialisasikan,” katanya.

2. Berharap tidak sebabkan kerusakan

Ombak Pantai Selatan Diperkirakan 5 Meter, Tim SAR Ingatkan WisatawanIDN Times/Sukma Sakti

Tim SAR berharap puncak gelombang tinggi tidak bersamaan dengan terjadinya air pasang, karena dampak kerusakan bisa dikurangi. 

“Beda kalau pas bersamaan dengan air pasang, maka gelombang akan lebih besar sehingga potensi kerusakan lebih banyak," katanya.

3. Nelayan pindahkan kapal ke tempat aman

Ombak Pantai Selatan Diperkirakan 5 Meter, Tim SAR Ingatkan WisatawanIlustrasi kapal-kapal nelayan. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Sementara itu, Ketua Kelompok Nelayan di Pantai Baron Sumardi mengatakan para nelayan tetap melakukan antisipasi. Salah satunya dengan menaikkan kapal-kapal ke tempat lebih aman. Selain itu, setiap nelayan juga terus melihat perkembangan cuaca melalui gawai yang dimiliki.

"Kami terus memantau informasi pembaharuan data dari BMKG setiap tiga jam sekali. Pembaharuan data itu kami jadikan acuan untuk melaut,” katanya.

Baca Juga: Namanya Unik, 9 Pesona Dita Leni Ravia Gadis Gunungkidul yang Viral 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya