Merapi Erupsi, Ini yang Dilakukan Warga yang Tinggal di Kaki Gunung 

Merapi lontarkan material hingga 1 kilometer

Sleman, IDN Times - Gunung Merapi kembali mengeluarkan erupsi pagi hari tadi pukul 05.16 WIB. Media sosial dan online berbondong-bondong memberitakan kemunculan wedhus gembel yang mencapai ketinggian dua kilometer. 

Namun bagi warga yang tinggal di kaki gunung Merapi, hal tersebut merupakan hal yang biasa terjadi. Tidak ada rasa terkejut apalagi ketakutan melihat asap berwarna merah membumbung tinggi dari gunung yang selama ini mereka anggap sebagai sahabat.

1. Warga tetap beraktivitas seperti biasa

Merapi Erupsi, Ini yang Dilakukan Warga yang Tinggal di Kaki Gunung Warga tetap beraktivitas saat erupsi terjadi. Sumber: Jalin Merapi

Koordinator Jaringan Lintas (Jalin) Merapi, Sukirman menceritakan pagi hari saat erupsi terjadi beberapa warga yang berada di desa Deles, Jawa Tengah tengah bekerja. Sementara anak-anak sedang bersiap sekolah. 

"Kami memang mendengar suara keras dari Merapi, kemudian disertai asap membumbung berwarna merah," ujar Sukirman kepada IDN Times, Kamis (13/2). 

Menurut Sukirman, saat terjadi erupsi tidak rasa ketakutan yang dirasakan warga. Malah mereka segera mengambil HP. 

"Saat erupsi, kami seperti terbiasa langsung mengambil HP,  untuk mengambil foto dan video."

Baca Juga: Video Detik-detik Erupsi Gunung Merapi pada Kamis Pagi

2. Warga berburu foto dan membuat video

Merapi Erupsi, Ini yang Dilakukan Warga yang Tinggal di Kaki Gunung Foto Erupsi Merapi dari Deles, Jawa Tengah. Sumber: Jalin Merapi

Tidak hanya mengambil foto dan membuat video erupsi Merapi, warga yang hanya berjarak tiga kilometer dari puncak Merapi malah selfie dengan latar belakang erupsi Merapi.

"Karena kami sudah terbiasa hidup berdampingan dengan Merapi yang sering erupsi, maka momen ini kami manfaatkan untuk berselfie. Pemandangannya memang bagus," cerita Sukirman. 

3. Warga merasa aman karena tinggal di kawasan yang direkomendasikan pemerintah

Merapi Erupsi, Ini yang Dilakukan Warga yang Tinggal di Kaki Gunung (Dok. PGM Ngepos Kementerian ESDM)

Selain terbiasa dengan kejadian erupsi, Sukirman menjelaskan warga percaya mereka telah berada di tempat yang aman. 

"Kami sudah tinggal di kawasan yang aman, jarak tempat tinggal kami sesuai dengan instruksi yang disampaikan pemerintah yaitu tiga kilometer dari puncak Merapi."

"Kami justru menjadi narasumber bagi wartawan atau yang lainnya," tambah Sukirman. 

4. Hujan abu terjadi di radius 10 kilometer dari puncak Merapi

Merapi Erupsi, Ini yang Dilakukan Warga yang Tinggal di Kaki Gunung Twitter.com/BPPTKG

Berdasarkan informasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), lontaran material erupsi Merapi hari ini mencapai radius satu kilometer, sementara kolom asap letusan teramati hingga dua kilometer. 

Hujan abu dilaporkan terjadi di sekitar Merapi dalam radius 10 kilmeter, terutama di bagian selatan seperti wilayah Desa Hargobinangun, Glagaharjo, dan Kepuharjo, Sleman.

Di tahun 2019, pada bulan September-November 2019 Merapi mengeluarkan letusan eksplosif sebanyak empat kali diiringi aktivitas kegempaan vulkanik dalam radius lebih dari 1,5 kilometer.

Pada pertengahan Desember 2019 sampai dengan pertengahan bulan Januari 2020 kembali terjadi peningkatan aktivitas kegempaan vulkanik dalam, diikuti peningkatan aktivitas di permukaan seperti gempa guguran/rock-fall (RF), hembusan/degassing (DG), low-frequency (LF), multi-phase (MP), dan vulkano-tektonik dangkal (VTB).

Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Erupsi, Tinggi Awan Panas Mencapai 2 Km

Topik:

  • Febriana Sintasari
  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya