Kemacetan di Kota Yogyakarta Diperkirakan Mulai Terjadi H+1 Lebaran 

Simpul kepadatan terletak di tempat wisata dan sentra oleh-o

Kota Yogyakarta, IDN Times -  Polresta Yogyakarta akan melakukan pembatasan jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah Kota Yogyakarta. Ini merupakan strategi untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat libur Lebaran. 

Rekayasa lalu lintas dengan pembatasan jumlah kendaraan yang masuk ke Kota Yogyakarta akan dilakukan di pintu masuk yang berada di beberapa titik. Di antaranya simpang Pingit, Gejayan, Wirobrajan, BPK, dan Pojok Beteng Wetan.

 

1. Kemacetan diperkirakan terjadi mulai H+1

Kemacetan di Kota Yogyakarta Diperkirakan Mulai Terjadi H+1 Lebaran Tugu Pal Putih Yogyakarta (IDN Times/Febriana Sinta)

Kasatlantas Polresta Yogyakarta Kompol Chandra Lulus Widiantoro memaparkan di beberapa pintu masuk tersebut akan dijaga penjaga keamanan agar tidak terjadi penumpukan. 

"Nantinya, di titik-titik tersebut akan ditempatkan petugas kepolisian dan personel dari Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta. Ketika ada penumpukan kendaraan, maka rekayasa tersebut akan diberlakukan," ujar Chandra, Sabtu (24/4/2022). 

Menurutnya peningkatan volume kendaraan yang masuk ke Kota Yogyakarta tidak akan terjadi sebelum Lebaran tetapi dimungkinkan terjadi mulai H+1 atau H+2 Lebaran.

 

2. Akan disediakan tempar parkir tambahan

Kemacetan di Kota Yogyakarta Diperkirakan Mulai Terjadi H+1 Lebaran IDN Times

Selain rekayasa lalu lintas, juga akan dilakukan pemantauan di kantong-kantong parkir, terutama di tiga lokasi yang menjadi kantong parkir utama yang terletak di Kota Yogyakarta yaitu di Ngabean, Abu Bakar Ali, dan Senopati.

"Jika kantong parkir sudah tidak mampu menampung kendaraan wisatawan, maka akan dikondisikan di beberapa lokasi tambahan," katanya dikutip Antara. 

Baca Juga: Libur Lebaran, Jogja Bakal Kebanjiran 16 Juta Pemudik  

3. Simpul kepadatan terletak di tempat wisata dan sentra oleh-oleh

Kemacetan di Kota Yogyakarta Diperkirakan Mulai Terjadi H+1 Lebaran Ilustrasi kawasan Malioboro. IDN Times/Paulus Risang

Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Agus Arif mengatakan, penerapan rekayasa lalu lintas akan langsung dilakukan jika terjadi eskalasi volume kendaraan di dalam kota.

"Misalnya di Jalan Margo Utomo sudah padat dan tidak mampu lagi menampung kendaraan yang akan masuk Malioboro, maka yang harus dilakukan adalah melakukan rekayasa supaya arus mengalir," katanya.

Selain pembatasan, rekayasa juga dilakukan dengan menambah jarak tempuh atau mengalihkan kendaraan ke ruas jalan lain supaya arus tetap mengalir.

"Simpul-simpul kepadatan di antaranya Malioboro, Tugu, kawasan Keraton, sentra kuliner dan oleh-oleh, hingga destinasi wisata," katanya.

Baca Juga: Berburu Takjil ala Mahasiswa Jogja, Harga Merakyat Mulai Rp5 Ribu   

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya