Jumlah Pemudik di Sleman Tembus 6.912, Kecamatan Tempel Terbanyak  

Jumlah pemudik menurun sejak Kamis (23/4)

Sleman, IDN Times- Jumlah pemudik yang datang ke Kabupaten Sleman menurun sejak diberlakukan larangan mudik. Tren  penurunan ini terjadi sejak Kamis (23/4) hingga Sabtu (25/4).

Keterangan Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman Shavitri Nurmaladewi, jumlah pemudik pada Rabu (22/4) sebanyak 193 orang. Sedangkan Kamis (23/4) menjadi 114 orang. 

“Penurunan memang terjadi sejak pemberlakuan larangan mudik. Di Jumat (25/4) ada pemudik sebanyak 107, dan Sabtu (25/4) hingga pukul 15.00 WIB hanya bertambah 75 orang," ujar Shavitri dilansir dari Antara, Sabtu (26/4). 

Baca Juga: Satu WN India di Sleman Positif COVID-19, Dinkes Langsung Tracing

1. Jumlah pemudik di Sleman mencapai 6.912 pemudik

Jumlah Pemudik di Sleman Tembus 6.912, Kecamatan Tempel Terbanyak  Pengecekan penumpang di Terminal Jombor. Times/Tunggul Damarjati

Dari informasi media sosial resmi Kabupaten Sleman @kabarsleman, tercatat jumlah pemudik yang telah sebanyak 6.912 pendatang. Kedatangan mereka tercatat di 17 kecamatan yang ada di Sleman.

"Angka tersebut terhitung sejak 15 April, yang berdasarkan laporan dari Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di tingkat desa dan kecamatan," katanya.

2. Jumlah pemudik di tiap kecamatan

Jumlah Pemudik di Sleman Tembus 6.912, Kecamatan Tempel Terbanyak  Jumlah pemudik di Sleman per Sabtu (25/4). Intasgram/kabarsleman

Hingga Sabtu (25/4), jumlah pemudik di Sleman terbanyak terdapat di kecamatan Tempel dengan jumlah 764 pemudik. Kemudia diikuti Kecamatan Mlati 544 pemudik, dan Depok dengan 541 orang. 

Sedangkan jumlah pemudik yang paling sedikit berada di daerahopaling utara Sleman, yaitu Cangkringan dengan 187 pemudik

 

3. Dua posko pemantauan di Sleman

Jumlah Pemudik di Sleman Tembus 6.912, Kecamatan Tempel Terbanyak  Ilustrasi pos pemantauan pemudik. IDN Times / Nana Suryana

Pemerintah Kabupaten Sleman juga mendirikan dua posko pemantauan kendaraan pemudik di titik perbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah sebagai upaya untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.

Pembentukan posko pemantauan pemudik ini sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran (SE) Gubernur DIY No.5/SE/IV/2020 tentang antisipasi penyebaran COVID-19 di wilayah DIY.

Menurut Shavitri, posko pemantauan pemudik di perbatasan ini kerja sama Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman dengan Dinas Perhubungan Provinsi DIY.

"Ada dua posko pemantauan dan pengawasan yang didirikan, yakni di wilayah Jalan Magelang, Kecamatan Tempel yang merupakan perbatasan dengan Kabupaten Magelang dan di Jalan Solo Kecamatan Prambanan yang merupakan perbatasan dengan Kabupaten Klaten."

Baca Juga: 10 Desain Gedung Super Keren Bisa Membuatmu Terkesima 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya