Ini Penyebab Udara Dingin di Jogja hingga 19 Derajat Celcius 

Di Jogja saat siang panas, malam terasa dingin  

Yogyakarta, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan suhu udara dingin di Jogja mencapai 19 derajat Celcius. Hal ini dipengaruhi oleh pergerakan angin Monsoon Australia.

 

1. Angin Monsoon bergerak dari Australia menuju Asia

Ini Penyebab Udara Dingin di Jogja hingga 19 Derajat Celcius Petugas BMKG memeriksa alat pengukur intensitas penyinaran matahari atau Campbell Stokes (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Warjono mengatakan Monsoon Australia merupakan pergerakan angin yang berasal dari dataran Australia menuju dataran Asia yang melewati wilayah Indonesia.

"Monsoon Australia ini membawa massa udara yang bersifat dingin dan kering," ujar Warjono.

2. Di Jogja saat siang panas, malam terasa dingin

Ini Penyebab Udara Dingin di Jogja hingga 19 Derajat Celcius ilustrasi pengukur suhu (pixabay.com/alexis)

Warjono menerangkan saat massa udara yang bersifat dingin melewati wilayah Indonesia, terutama bagian selatan Jawa, Bali, NTT, termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebabkan wilayah yang dilewati jarang terjadi hujan serta tutupan awan menjadi minim.

"Karena tutupan awan yang minim tersebut, radiasi matahari pada siang hari akan langsung diteruskan ke permukaan bumi, sehingga masyarakat akan merasakan panas yang terik," terangnya dikutip Antara, Jumat (25/8/2023). 

Di saat malam hari akan merasakan suhu udara yang lebih dingin karena tidak ada radiasi matahari. "Karena tutupan awan yang minim, sehingga kita akan merasakan suhu udara yang lebih dingin," jelasnya.
 

Baca Juga: Aksi Bakar Sampah di Jogja Dikhawatirkan Pengaruhi Kualitas Udara  

3. Tak hanya dingin, Monsoon juga sebabkan kabut

Ini Penyebab Udara Dingin di Jogja hingga 19 Derajat Celcius Ilustrasi kabut tebal di pagi hari. (IDN Times/Herka Yanis P)

Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menambahkan suhu udara dingin pada Jumat (25/8/2023) pagi pukul 06.00 WIB di DIY, tercatat mencapai 19,7 derajat Celcius, sehingga memicu munculnya kabut di Kabupaten Sleman dan sekitarnya.

"Setelah kami cek kelembapan udara cukup tinggi sekitar 98 persen dan suhu udara pada pagi hari tadi sekitar pukul 6 pagi cukup dingin, yaitu 19,7 derajat Celcius sehingga hal itu memungkinkan terjadi kabut di Sleman dan sekitarnya," ujar Reny.

Baca Juga: 4 Hidden Gem Kafe di Jogja Suasana Alam Pedesaan, Sejuk Maksimal

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya