Gunungan Keraton Tak Lagi Direbutkan, Uba Rampe Dibagikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Keraton Yogyakarta menggelar Garebeg Syawal memperingati Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah pada Kamis (11/4/2024). Ada sebanyak enam gunungan yang dikeluarkan keraton pada acara tahun ini. Hanya, perayaan Garebek Syawal pada tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Gunungan yang diarak menuju Masjid Gedhe Kauman, tidak bisa dirayah lagi oleh warga setelah didoakan. Uba rampe yang ada di gunungan bisa diperoleh warga dengan dibagi-bagikan oleh petugas. Selain itu, ada satu di antara enam gunungan yang dibawa ke Dalem Mangkubumen.
1. Keraton keluarkan 6 gunungan
Masyarakat memadati rute yang dilalui prajurit dan gunungan mulai dari Keraton hingga Masjid Gedhe. Setibanya di Masjid Gedhe Kauman gunungan kemudian didoakan, baru kemudian dibagikan ke masyarakat.
Gunungan yang dikeluarkan Keraton pada Garebeg tahun ini, yakni dua Gunungan Kakung, satu Gunungan Estri, satu Gunungan Gepak, satu Gunungan Darat, dan satu Gunungan Pawuhan. Sehingga total terdapat enam buah gunungan.
2. Saat rebutan banyak warga kehilangan barang
Menurut penjelasan Kahartakan Keraton Yogyakarta, KMT Sarihartokodipuro, Garebeg Syawal tahun ini dikembalikan seperti semula di era Sultan HB VIII. Sebelumnya, gunungan bisa dirayah atau diperebutkan oleh masyarakat, pada pelaksanaan tahun ini diubah dengan dibagikan kepada warga.
"Pembagian ini memiliki tujuan agar kegiatan berjalan dengan baik. Selain itu, pengunjung kebagian semua. Alhamdulillah semua kebagian karena kita dibantu dari petugas, TNI Polri dan lainnya," ujarnya di sela-sela acara, Kamis (11/4/2024).
Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, kata KMT Sarihartokodipuro, saat gunungan dirayah banyak kejadian yang menimpa warga seperti kehilangan barang, jatuh atau terluka.
Baca Juga: Keraton Jogja Tambah Lokasi Pembagian Gunungan Grebeg Syawal
3. Penambahan gunungan di Ndalem Mangkubumen
Tahun ini juga diadakan penambahan satu titik pembagian gunungan yakni Ndalem Mangkubumen. "Kalau gunungan ke Ndalem Mangkubumen memang waktu dahulu juga begitu. Setahu saya itu memang hak dari Ngarsa Dalem. Kepatihan dikasih, Mangkubumen dikasih dan Pakulaman juga dikasih. Memang strukturalnya begitu," ujarnya.
Baca Juga: 5 Menu Makan Siang Khas Keraton Yogyakarta, Unik dan Serba Daging