Gunung Merapi Muntahkan 31 Guguran Lava dalam Waktu 6 Jam

Status Merapi tidak berubah

Intinya Sih...

  • Guguran lava terjadi di Gunung Merapi, dengan jarak luncur maksimum 1,8 km ke barat daya.
  • Teramati 31 kali guguran lava dan 52 gempa guguran selama periode pengamatan, menandai tingkat aktivitas Level III atau siaga.
  • Potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, serta suplai magma yang dapat memicu awan panas di dalam daerah potensi bahaya.

Sleman, IDN Times - Puluhan guguran lava terjadi di Gunung Merapi pada Jumat (6/9/2024). Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) guguran lava mengarah ke barat daya dengan jarak luncur maksimumnya sampai 1,8 kilometer.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso guguran lava pada periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB terjadi sebanyak 31 kali.

"Teramati 31 kali guguran lava ke arah barat daya, Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter," ujar Agus Budi Santoso, Jumat (6/9/2024).

 

1. Kegempaan juga terjadi di Merapi

Gunung Merapi Muntahkan 31 Guguran Lava dalam Waktu 6 JamWisata di Kaki Gunung Merapi, Sleman. IDN Times / Febriana Sinta

Menurut Agus, aktivitas Merapi juga ditandai dengan kegempaan. Selama enam jam, jumlah gempa guguran terjadi 52 kali. Selain itu juga terjadi gempa hybrid terjadi satu kali. Sementara gempa vulkanik dangkal terjadi dua kali dan gempa tektonik jauh terjadi satu kali.

“Merujuk aktivitas yang ada, tingkat aktivitas Gunung Merapi disebut Agus berada pada Level III atau siaga,” ungkap Agus.

 

2. Potensi bahaya mengarah selatan-barat daya

Gunung Merapi Muntahkan 31 Guguran Lava dalam Waktu 6 JamAwan Panas Guguran Gunung Merapi, Selasa (18/6/2024) malam. (Dokumentasi BPPTKG)

Agus menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya. Daerah yang berpotensi berbahaya, kata Agus meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. “Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,” kata Agus.

 

Baca Juga: 5 Hotel Murah di Kaliurang, Mulai Rp150 Ribuan Dapat View Merapi

3. Suplai magma masih berlangsung

Gunung Merapi Muntahkan 31 Guguran Lava dalam Waktu 6 JamBunker Kaliadem, wisata di Kaki Gunung Merapi, Sleman. (IDN Times/Febriana Sinta)

Berdasarkan data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.

Agus meminta masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat juga diminta mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, tingkat aktivitas Gunung Merapi segera ditinjau kembali," jelasnya.

Baca Juga: 5 Hotel Murah di Kaliurang, Mulai Rp150 Ribuan Dapat View Merapi

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya