Erupsi 4 Kali dalam 24 Jam, Status Merapi Tak Berubah

Warga dilarang beraktivitas dalam radius 3 kilometer

Kota Yogyakarta, IDN Times- Gunung Merapi di Kabupaten Sleman erupsi sebanyak empat kali mulai Jumat (27/3) hingga Sabtu (28/3).

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida menyatakan erupsi yang terjadi selama empat kali dalam 24 jam terakhir, menandakan indikasi semakin dekatnya suplai magma menuju ke permukaan. 

“Kami masih melakukan pengolahan datanya, tetapi ada intrusi perjalanan ke atas. Saat ini kami masih belum mengetahui secara pasti posisi magma ada di mana,” ujar Hanik, Sabtu (29/3). 

Erupsi terakhir terjadi pada Sabtu (28/3) pukul 19.25 WIB. Erupsi tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 243 detik. Teramati tinggi kolom erupsi 3.000 meter. Arah angin saat erupsi ke Barat.

Baca Juga: Selama 24 jam, Merapi Erupsi Sebanyak Tiga Kali 

1. Status Merapi tidak berubah

Erupsi 4 Kali dalam 24 Jam, Status Merapi Tak BerubahKepala BPPTKG, Hanik Humaida IDN Times/Tunggul Damarjati

Erupsi Merapi terjadi dua kali pada hari Jumat (27/3) pukul 10.46 dan 21.26 dan Sabtu (29/3) pagi 05.21 WIB dan pukul 19.25 WIB. Dalam erupsi itu ketinggian kolomnya antara 1.000 meter hingga 6.000 meter.

Hanik menambahkan BPPTKG belum mengubah status Gunung Merapi, meskipun erupsi sebanyak empat kali dalam 24 jam terakhir. BPPTKG menilai erupsi yang terjadi disebabkan oleh proses pergerakan magma yang semakin naik ke permukaan. 

"Letusan baik yang terjadi sejak kemarin sampai pagi tadi, didominasi gas vulkanik dan kami tidak melihat adanya awan panas," papar Hanik. 

2. BPPTKG melihat belum ada potensi letusan besar

Erupsi 4 Kali dalam 24 Jam, Status Merapi Tak BerubahTwitter.com/BPPTKG

Menurut Hanik, deformasi Merapi belum berubah secara signifikan. Erupsi Gunung Merapi, kata Hanik, muncul karena adanya fluida yang bergerak ke permukaan. Namun, tekanan fluida itu tak cukup kuat dikarenakan material letusan yang terjadi didominasi oleh gas vulkanik. Berdasarkan hal itu, ujar  Hanik potensi erupsi besar sebagai akibat intrusi magma ke permukaan, masih belum terlihat.

"Jika magma ke permukaan nanti ada indikasinya lagi. Ada indikasi deformasi, kubah lava, sejauh mana kecepatan kubah lava itu, yang harus diketahui. Tapi indikasi deformasi saat ini belum mengalami perubahan siginifikan," katanya.

3. Masyarakat tetap diimbau patuhi jarak aman

Erupsi 4 Kali dalam 24 Jam, Status Merapi Tak BerubahErupsi Merapi, Selasa (3/3). Twitter/@jalinmerapi

Hanik tetap mengingatkan agar warga terutama yang berada di lereng Merapi untuk tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Merapi. Jarak tersebut merupakan jarak aman yang ditetapkan BPPTKG sebelumnya. 

 

Baca Juga: Upacara Labuhan Merapi Tetap Digelar Tanpa Kehadiran Banyak Orang  

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya