Epidemiolog UGM Nilai PPKM Belum Berdampak Turunkan Kasus COVID-19

Program vaksinasi tak ada hubungannya dengan kenaikan kasus

Sleman, IDN Times - Epidemiolog UGM, Bayu Satria Wiratama, menilai penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 dan level 4 belum berdampak pada penurunan kasus positif COVID-19. Padahal, pemerintah telah memperpanjang masa PPKM level 3 dan level 4 hingga 25 Juli. 

“Belum terlihat penurunannya. Kalaupun turun diikuti jumlah tes yang turun juga,” ujar Bayu Satria, Sabtu (24/7/2021).

Bayu menambahkan meski sempat terjadi penurunan, angka tersebut lebih disebabkan jumlah sampel yang dites menurun dan itu sudah diakui oleh pemerintah sendiri. Sementara persentase jumlah kasus positif cenderung stabil.

“Kalau jumlah yg dites turun otomatis jumlah kasus  turun juga. Bisa dilihat dari positivity rate yang cenderung stabil,”imbuhnya.

 

 

 

1. Kasus meningkat tak ada kaitannya dengan vaksinasi

Epidemiolog UGM Nilai PPKM Belum Berdampak Turunkan Kasus COVID-19Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis pertama pada seorang seniman saat vaksinasi massal bagi seniman dan budayawan, di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (19/4/2021). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Menurut Bayu, tingginya kasus positif COVID-19 dalam dua bulan terakhir ini tidak berhubungan dengan efek dari gencarnya program vaksinasi. Kasus meningkat lebih karena masyarakat yang abai dengan protokol kesehatan.

“Bukan karena vaksinnya, karena vaksin aman dan tidak akan menyebabkan sakit Covid-19. Yang mungkin terjadi adalah pelaksanaannya yang tidak terkendali dan menyebabkan 5M tidak bisa dijaga,” ujarnya.

Bayu memperkirakan kasus yang meningkat kemungkinan sudah terjadi sejak lama, namun tidak terpantau karena jumlah testing yang masih minim.

“Kita tidak pernah bisa cukup testingnya sehingga data yang ada itu tidak mencerminkan yang sebenarnya sehingga mungkin sekali di Juni sudah tinggi kasusnya, namun banyak yang masih undetected. Bahkan, diduga sejak Mei banyak kasus yang tidak terdeteksi sudah ada di masyarakat makanya bisa naik sangat tinggi di Juli,” katanya.

 

Baca Juga: Kubah Lava Tengah Merapi Terus Tumbuh, Volume 2.8 Juta Meter Kubik 

2. Bayu mendorong pemerintah gencarkan program vaksinasi

Epidemiolog UGM Nilai PPKM Belum Berdampak Turunkan Kasus COVID-19ilustrasi herd immunity (ccandh.com)

Bayu menyarankan agar pemerintah gencar melakukan program vaksinasi. Tujuannya,  agar herd immunity segera tercapai. Menurut Bayu, jika laju vaksinasi harian masih rendah maka target bulan September untuk herd immunity di Jawa Bali akan sulit.

“Laju vaksinasi harian kita masih sangat rendah. Kecuali kita bisa 2 juta sehari,” ujarnya.

3. Pemerintah perlu menambah jumlah selter

Epidemiolog UGM Nilai PPKM Belum Berdampak Turunkan Kasus COVID-19Ilustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Bayu juga menyarankan pemerintah perlu memperbanyak lagi lokasi dan tempat isolasi mandiri terpusat. Hal ini disampaikan terkait dengan banyaknya kasus kematian pasien Covid-19 di rumah sakit dan isoman di rumah. Bayu menjelaskan dengan ditempatkan di selter pasien bisa terpantau dengan baik dan bisa diskrining lebih awal bagi mereka yang mengarah ke gejala yang lebih berat.

“Pasien dengan gejala berat bisa terpantau dengan baik,” ujarnya.

 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya