DIY Panen Raya Beras Bulan April-Mei, Berharap Mampu Turunkan Harga

Masa tanam mundur akibat El Nino

Yogyakarta, IDN Times - Panen raya padi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan terjadi bulan April-Mei 2024. Diperkirakan hasll panen raya mencapai 303.542 ton.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan hasil panen itu diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan menekan harga beras di pasaran.

"Ada panen besar di bulan April-Mei 2024, merata di semua kabupaten dengan potensi (hasil panen) mencapai 303.542 ton gabah kering giling (GKG)," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan DPKP DIY Andi Nawa Candra, Rabu (28/2/2024).

 

1. Masa tanam di DIY mundur

DIY Panen Raya Beras Bulan April-Mei, Berharap Mampu Turunkan HargaPanen padi. (IDN Times/ Agung Sedana)

Menurut Andi, masa tanam padi di DIY yang sesuai siklusnya jatuh pada Oktober-Desember 2023, harus mundur karena hujan baru turun pada Januari 2024 akibat fenomena El Nino.

"Perubahan pola cuaca tersebut mengakibatkan luas tambah tanam padi di DIY pada tahun ini berkurang hampir 50 persen," ujarnya dikutip Antara.

Andi mengakui ada sebagian petani yang tetap menanam padi pada Oktober-Desember 2023 dengan mengandalkan ketersediaan sumber air irigasi, sehingga sudah bisa panen secara parsial atau dengan skala kecil pada Januari-Maret 2024.

"Hampir di semua kabupaten sudah ada yang panen sesuai kondisi air irigasinya. Paling banyak di Kabupaten Sleman," ujar dia.

Andi menambahkan apabila diakumulasi, potensi produksi padi di DIY sejak Januari hingga Mei 2024 diperkirakan mencapai 389.001 ton GKG atau setara 245.849 ton beras dengan luas lahan panen mencapai 68.121 hektare sawah.

 

2. Tak ada kelangkaan pupuk di DIY

DIY Panen Raya Beras Bulan April-Mei, Berharap Mampu Turunkan HargaPanen padi. (IDN Times/ Agung Sedana)

Andi menjelaskan DPKP DIY terus memastikan ketersediaan benih padi serta pupuk tetap memadai agar tidak terjadi gagal panen. Ia meminta petani menyegerakan menanam padi dengan varietas yang tidak mudah roboh untuk mengantisipasi banjir.

"Untuk lahan-lahan tadah hujan yang kekurangan air perlu mengoptimalkan penggunaan pompa air, termasuk sumur bor yang ada," katanya.

Andi memastikan tidak ada kelangkaan pupuk bersubsidi di DIY sehingga mencukupi untuk memenuhi kebutuhan petani selama musim tanam (MT) 1 hingga Mei 2024.

"Intinya tidak ada kelangkaan pupuk bersubsidi, tapi memang alokasi dari pemerintah berkurang dibanding tahun lalu," ungkapnya.

 

Baca Juga: Beras Mahal, Sri Sultan HB X: Warga Lebih Pilih Beras Premium

Baca Juga: Seabrek Masalah Produksi Padi, dari Pupuk hingga El Nino

3. Pasokan beras menurun

DIY Panen Raya Beras Bulan April-Mei, Berharap Mampu Turunkan HargaIlustrasi warung beras. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Syam Arjayanti, mengatakan mundurnya masa panen padi mengakibatkan pasokan beras menurun sehingga berpengaruh pada harga beras di DIY.

Menurut Syam, rata-rata harga beras di pasaran masih bertahan tinggi di kisaran Rp14 ribu sampai Rp15 ribu per kilogram (kg) untuk beras medium, dan Rp16 ribu sampai Rp17 ribu per kg untuk kualitas premium. "Ini karena permintaan tinggi, sementara pasokan menurun," jelasnya.

Untuk mengendalikan harga tersebut, menurut dia, Dinas Perdagangan di level kabupaten/kota menggencarkan operasi pasar dan pasar murah di wilayah masing-masing.

Baca Juga: Ironi Negeri Agraris, Harga Beras Melejit Warga Menjerit

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya