Aktivitas Merapi Tinggi, Selama Sepekan Terjadi 19 Kali Awan Panas

Sleman, IDN Times - Selama sepekan Gunung Merapi mengeluarkan 18 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 5 kilometer ke arah Tenggara menuju Sungai Gendol. Kejadian tersebut berdasarkan pengamatan
Selain itu, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengamati terjadi awan panas guguran satu kali ke arah Barat Daya menuju Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2 kilometer.
1. Selama sepekan terjadi hujan abu dan 101 kali guguran lava
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan selama sepekan mulai tanggal 4-10 Maret 2022, terjadi hujan abu di beberapa wilayah, yaitu di Kecamatan Kemalang, Sawangan, Dukun, dan Selo.
Guguran lava juga terjadi sebanyak 101 kali ke arah Barat Daya dengan dominan luncuran ke arah Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2 kilometer. Sementara ke arah Tenggara menuju Sungai Gendol, dengan jarak luncur hingga 1,5 km, sebanyak 17 kali.
"Namun selama sepekan tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai yang berhulu di Gunung Merapi," ujar Hanik, Jumat (11/3/2022).
Baca Juga: Viral, Pemuda Bermain di Tumpukan Sisa Material Vulkanik Merapi
Baca Juga: Petilasan Mbah Maridjan hingga Bukit Klangon Ditutup Sementara
2. Pasca rangkaian awan panas, volume kubah Barat Daya berkurang
Berdasarkan analisa morfologi pasca kejadian rangkaian awan panas guguran yang dimulai Rabu (9/3/2022), menunjukkan adanya perubahan morfologi pada kubah lava Barat Daya berupa bekas guguran, namun tidak teramati perubahan ketinggian.
"Untuk kubah tengah teramati adanya pengurangan volume sebesar 646.000 m3 yang runtuh menjadi awan panas guguran yang terjadi pada tanggal 9 dan 10 Maret 2022. Berdasarkan analisis foto volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.578.000 m3 dan kubah tengah sebesar 2.582.000 m3," terang Hanik.
Hanik menambahkan jumlah intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,4 cm/hari.
3. Status Merapi tetap siaga
BPPTKG hingga saat ini masih menetapkan status siaga, dan mempertahankan zona bahaya, yaitu maksimal 5 kilometer di sektor Selatan–Barat Daya meliputi sungai Boyong dan 7 kilometer di sungai Bedog, Krasak, Bebeng. Pada sektor Tenggara meliputi sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Gendol sejauh 5 km.
BPPTKG mengingatkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak, untuk itu masyarakat dilarang melakukan kegiatan di daerah potensi bahaya.