Aktivitas Gempa Gunung Merapi Meningkat hingga 100 Kali Per Hari  

Gempa vulkanik penanda adanya aktivitas magmatik 

Sleman, IDN Times - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat aktivitas kegempaan Gunung Merapi mengalami peningkatan sejak awal Agustus hingga hari ini, Rabu (14/9/2022). 

 

1. Kejadian gempa internal terjadi hingga 100 kali per hari

Aktivitas Gempa Gunung Merapi Meningkat hingga 100 Kali Per Hari  Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG Agus Budi Santoso. Youtube.com/BPPTKG CHANNEL

Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso memaparkan per hari Merapi mengalami kejadian gempa internal hingga 100 kali per hari.

"Dengan kejadian peningkatan aktivitas kegempaan ini, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa namun tetap siaga," kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/9/2022). 

 

2. Gempa vulkanik penanda adanya aktivitas magmatik

Aktivitas Gempa Gunung Merapi Meningkat hingga 100 Kali Per Hari  Tempat wisata Bunker Kaliadem di Kaki Gunung Merapi, Sleman. (IDN Times/Febriana Sinta)

Agus menyatakan kondisi tersebut menunjukkan peningkatan aktivitas suplai magma, apabila keluar ke permukaan akan berupa ekstrusi yang bersifat efusif seperti yang telah terjadi sejak 4 Januari 2021.

"Gempa internal Gunung Merapi didominasi oleh gempa vulkanik dalam (VTA), yang menandakan terjadi aktivitas magmatik di bawah puncak Gunung Merapi pada kedalaman sekitar 1,5 km," papar Agus. 

"Ini berbeda dengan erupsi 2010 yang juga didahului dengan gempa-gempa VTA, namun dengan karakter yang berbeda, dimana frekuensi dan energi gempa VTA saat itu lebih tinggi," Imbuhnya.

Agus mengatakan Merapi telah mengalami erupsi efusif selama lebih dari 1,5 tahun. Saat ini aktivitas vulkanik Merapi masih tinggi, terlihat dari jumlah gempa harian dan deformasi yang masih terus terjadi.

Baca Juga: Wisata di Kaki Gunung Merapi Stonehenge, Mirip Aslinya!

3. BPPTKG tidak mengubah status bahaya Merapi

Aktivitas Gempa Gunung Merapi Meningkat hingga 100 Kali Per Hari  Ilustrasi aktivitas Gunung Merapi. (Twitter.com/BPPTKG)

Pada 7 September 2022, Merapi mengalami gempa tremor dengan frekuensi 6 Hz, yang menandakan aktivitas fluida gas di kantong magma. Berdasarkan catatan BPPTKG, gempa tremor saat itu hanya terjadi hanya satu kali dengan amplitudo sekitar 10 mm dan durasi 29 detik.

BPPTKG hingga kini belum mengubah rekomendasi daerah bahaya dan status Merapi masih Siaga atau Level III.

"Rekomendasi bahaya masih sama karena volume kubah lava ini masih relatif sama yaitu sekitar 2,8 juta meter kubik pada kubah tengah dan 1,7 juta meter kubik pada kubah barat daya," pungkas Agus.

Baca Juga: Syahdunya Bunker Kaliadem, Wisata di Kaki Gunung Merapi 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya