6,5 Juta Orang Diperkirakan Mudik Lebaran ke Jogja

Prediksi puncak arus mudik pada H-2

Yogyakarta, IDN Times - Sebanyak 6,5 juta pemudik diperkirakan memasuki wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat momentum Lebaran 2024. Prediksi tersebut mengacu tren pertumbuhan pemudik setiap tahun.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dishub DIY Sumariyoto memperkirakan, 6,5 juta pemudik datang dari semua akses (transportasi) menuju Jigja, termasuk yang menggunakan kendaraan pribadi.

"Jumlah pemudik ke DIY diperkirakan mengalami kenaikan rata-rata sekitar 19 persen berdasarkan masing-masing moda transportasi yang digunakan," ujar Sumariyoto. 

 

 

1. Perkiraan jumlah pemudik menggunakan transportasi umum

6,5 Juta Orang Diperkirakan Mudik Lebaran ke JogjaIlustrasi kereta api (KA). (dok. KAI)

Jumlah pemudik yang menggunakan pesawat terbang diperkirakan mencapai 296.313 orang, bus sekitar 250 ribu, dan kereta api sekitar 469 ribu orang.
Sedangkan jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, menurut Sumariyoto, tidak dapat diprediksi secara pasti.

"Ini yang tidak termonitor yang menggunakan kendaraan pribadi karena banyak akses jalan menuju maupun keluar Yogyakarta," ujarnya dikutip Antara. 

 

2. Prediksi puncak arus mudik terjadi H-2

6,5 Juta Orang Diperkirakan Mudik Lebaran ke JogjaDok. Humas Pemkot Bandung

Dia menyebut puncak arus mudik Lebaran 2024 di DIY diperkirakan terjadi pada tanggal 8 dan 9 April 2024, atau H-2 dan H-1 Lebaran.

Jumlah pergerakan kendaraan di DIY selama arus mudik diperkirakan meningkat, yakni mencapai 3.173.000 untuk mobil, 327.000 bus, 122.000 truk, dan 1.140.000 sepeda motor.

Baca Juga: 8 Promo Bukber di Hotel Bintang 5 Jogja, Sajian Turki sampai Eropa

3. Persiapan rambu menuju jalan alternatif

6,5 Juta Orang Diperkirakan Mudik Lebaran ke JogjaPengamanan arus lalu lintas libur panjang Isra Miraj dan Imlek 2024 oleh personel Ditlantas Polda Lampung. (DOK. Ditlantas Polda Lampung).

Mengantisipasi kepadatan arus kendaraan, Dishub DIY menyiapkan rekayasa lalu lintas pada titik-titik krusial dengan mempelajari pola perjalanan masyarakat, memasang rambu penunjuk arah sejumlah jalur alternatif.  "Kendaraan yang tidak berkepentingan menuju arah ke Kota Yogyakarta tidak perlu melintas atau masuk wilayah itu," terangnya.

"Misalya kendaraan dari Barat hendak menuju Magelang, Jawa Tengah, melalui Klangon-Tempel sehingga tidak perlu melintasi Kota Yogyakarta. Kalau hanya melintas silakan cari jalur alternatif, kami akan arahkan dengan rambu-rambu darurat," ucap Sumariyoto.
 

Baca Juga: KAI Tebar Promo Ramadan, Simak Daftar Keberangkatan dari Jogja

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya