Yogyakarta, IDN Times - Ditetapkan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta sebagai salah satu laboratorium pemeriksaan sampel COVID-19 sejak pertengahan Maret 2020 menjadi tantangan tersendiri bagi Kepala BBTKLPP Yogyakarta, Dr. dr. Irene.
Irene menjelaskan, dalam sehari bisa ratusan sampel COVID-19 yang masuk ke BBTKLPP. Namun, terkadang tidak semua pihak mengerti bahwa proses pemeriksaan sampel COVID-19 tidaklah semudah seperti melakukan proses pemeriksaan golongan darah. Perlu tahapan serta waktu yang cukup panjang untuk mengetahui hasil dari tes sampel COVID-19.
"Antrean sampel di BBTKLPP sudah seperti kereta, jadi sudah sangat-sangat panjang sekali. Sehingga, kadang tidak semuanya paham dengan kondisi ini," katanya pada Jumat (17/4).
Irene menjelaskan, panjangnya antrean sampel tersebut serta jumlah reagen maupun primer yang terkadang menipis, membuat proses pemeriksaan menjadi sedikit lama. Tidak jarang ada beberapa pihak yang kurang bisa memahami tugas serta beban yang diemban oleh dirinya dan tim.
"Semua rumah sakit kita mengerti pasti pengin hasilnya cepat. Kadang marah-marah sama kita. Tapi saya berusaha mengerti bahwa mereka pengin hasilnya cepat. Tapi kami kadang-kadang terhalang reagen. Kadang primer yang susah ditemukan," terangnya.