Ilustrasi pemilihan secara elektronik atau e-voting. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Khoirul Huda, Ketua Badan Permusyawaratan Kalurahan (BPKal) Selomartani, menjelaskan pada gelaran Pilur 2021 ini pihaknya merasa sistem e-voting memang dipandang lebih memudahkan dalam sejumlah hal. Namun demikian, untuk TPS Keliling pihaknya agak sedikit terkendala.
Di setiap rumah yang didatangi untuk jemput bola pemilih, alat yang digunakan harus terhubung dengan sambungan listrik. Sehingga di setiap rumah pihaknya harus mencari tempat colokan alat, terutama untuk printer.
"Kalau melihat alat itu masih seperti TPS di tempat. Tiap rumah harus nyolokin. Kan gak efisien, waktunya tidak bisa kejar cepat. Kalau bisa sekarang print sudah ada alat yang fleksibel, yang pakai powerbank," ungkapnya pada Minggu (12/12/2021).