Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Lokakarya Pengembangan Kemitraan dalam Pelaksanaan MBKM, di Convention Hall RSGM UMY, Rabu (16/11/2022). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)
Lokakarya Pengembangan Kemitraan dalam Pelaksanaan MBKM, di Convention Hall RSGM UMY, Rabu (16/11/2022). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Yogyakarta, IDN Times - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) membuka peluang kerja sama dengan universitas hingga pemerintah kabupaten. Upaya ini menjadi bagian dari Pengembangan Kemitraan dalam Pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Kepala Lembaga Riset dan Inovasi UMY, Prof. Dyah Mutiarin, mengatakan pihak UMY mencoba bersinergi dengan pebisnis, perguruan tinggi, pemerintah daerah (pemda) hingga pemerintah kabupaten (pemkab).

“Kami melakukan pemetaan untuk rencana 2023. Kami arahkan riset dan inovasi, riset yang berbasis kebutuhan mitra dan masyarakat,” kata Dyah seusai Lokakarya Pengembangan Kemitraan dalam Pelaksanaan MBKM, di Convention Hall Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) UMY, Rabu (16/11/2022).

1. Meningkatkan kesempatan mahasiswa

ilustrasi lulus kuliah. (IDN Times/Mardya Shakti)

Pengembangan dalam meluaskan jejaring untuk pelaksanaan MBKM sangat diperlukan untuk menunjang keberlangsungan program agar berjalan dengan baik. Pengembangan kemitraan dalam melaksanakan MBKM merupakan kegiatan bagian penting dalam meningkatkan kesempatan mahasiswa dalam melaksanakan MBKM.

Kegiatan difokuskan untuk meningkatkan jumlah mitra dalam pelaksanaan MBKM dan mengembangkan jenis kegiatan yang dapat dikolaborasikan. Mitra yang disasar adalah mitra yang berpotensi untuk dapat bekerja sama dengan mayoritas prodi atau keseluruhan prodi.

“Sudah cukup banyak yang dilakukan untuk kerja sama ini, seperti dengan Gunungkidul. Kami menyerahkan alat kesehatan untuk RSUD Gunungkidul,” kata Dyah.

2. Tingkatkan jumlah mitra

Ilustrasi tenaga kerja. (IDN Times/Aditya Pratama)

Tujuan dalam melakukan pengembangan kemitraan, lanjut Dyah, adalah meningkatkan jumlah mitra dalam pelaksanaan MBKM, mengembangkan jenis kegiatan yang dapat dikolaborasikan dengan mitra, meningkatkan kesempatan mahasiswa untuk melaksanakan MBKM. Selain itu tujuan terjadinya suatu kemitraan adalah untuk mencapai hasil yang lebih baik, dengan saling memberikan manfaat antarpihak yang bermitra, saling menutupi, saling menambah, dan saling menguntungkan (mutualisme).

Dengan memberikan keuntungan kepada pihak-pihak yang bermitra dengan meningkatkan dan keberlanjutan mulai dari penyedia input, proses hingga output yang dihasilkan sehingga dapat memberikan manfaat sosial untuk mendukung keberlangsungan program dalam mengembangkan kelembagaan pihak yang bermitra.

“Seperti dengan Pemda DIY akan mendukung UMKM,” ujar Dyah.

3. Sinergi antarkampus

Kampus UMY. (Dok. Humas dan Protokol UMY)

UMY juga akan menjalin kemitraan dengan Universitas Gadjah Mada (UGM). Pihak UGM pun menyambut baik rencana kerja sama tersebut.

“Kalau konsep kerja sama antar kampus, cita-cita besarnya tidak hanya dua kampus. Kampus strategis yang mengembangkan isu sama bisa kolaborasi,” ucap Ketua Unit Jaminan Mutu FISIPOL UGM, Nurhadi.

Disebutnya, sumber daya dari peneliti, ilmuwan, finansial, ada. Hanya saja kolaborasi belum terbentuk. Berjejaring antarkampus dinilainya sangat penting. Sejumlah universitas di luar negeri telah melakukan.

“Contoh jaringan delapan Universitas di Australia, UK ada juga. Indonesia belum ada, kalau bisa kita kembangkan bagus. Dikti masih by project, belum terlembaga dan sustain,” katanya.

Editorial Team