ilustrasi buku (pexels.com/Pixabay)
Prof. Setiadi menambahkan, cetakan pertama dan kedua buku Madiun: Sejarah Politik dan Transformasi Kepemerintahan dari Abad XIV ke Abad XXI serta cetakan pertama Raden Rangga Prawiradirdja III Bupati Madiun 1796-1810: Sebuah Biografi Politik telah ditarik dan dimusnahkan atas permintaan KPG pada 6 Maret 2020. Langkah ini juga telah dinyatakan dalam surat Dekan FIB UGM kepada KPG pada 11 Maret 2020. Dengan demikian, buku-buku tersebut tidak lagi tersedia.
Pada versi final, yakni cetakan ketiga buku Madiun dan cetakan kedua buku Raden Rangga, semua kutipan panjang yang sebelumnya dituduhkan sebagai plagiasi telah dihilangkan. Meski begitu, tim juga memberikan catatan.
"Kendati kedua buku telah mencantumkan sumber-sumber secara lengkap, pengutipan yang panjang disinyalir dapat melanggar unsur 'kepatutan', namun belum ada pengaturan yang secara rinci menetapkan batasan panjang-pendeknya sebuah pengutipan di dalam teks yang diperbolehkan agar tidak melanggar unsur kepatutan berdasarkan Permendikbud No.17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiarisme di Perguruan Tinggi," kata Setiadi.
Permendikbud No. 17 Tahun 2010 sendiri telah digantikan oleh Permendikbudristek No. 39 Tahun 2021. Namun, karena regulasi baru tersebut belum berlaku saat buku diterbitkan, penilaian terhadap kedua buku tetap mengacu pada Permendikbud No. 17 Tahun 2010.
Sebelumnya, warganet di media sosial X (Twitter) menuding dua buku karya Sri Margana menjiplak penelitian sejarawan Peter Carey. Kedua buku tersebut adalah Madiun: Sejarah Politik dan Transformasi Kepemerintahan dari Abad XIV ke Abad XXI serta Raden Rangga Prawiradirdja III Bupati Madiun 1796-1810: Sebuah Biografi Politik.
"Disampaikan bahwa beberapa bagian dari kedua buku ini menyadur dari buku Kuasa Ramalan (2019) yang ditulis oleh Peter Carey," kata Dekan FIB UGM, Setiadi, dalam keterangan resminya, Senin (4/11/2024).
Tuduhan ini muncul dari unggahan di media sosial X yang menampilkan komentar Peter Carey. Ia menyebut, bab 6 dari bukunya Kuasa Ramalan telah diplagiat secara terstruktur dan masif oleh sejarawan dari universitas ternama di Jawa Tengah selatan.
"Sederet sejarawan di universitas paling mentereng di Jawa tengah selatan telah menggendol semua penelitian saya mengenai pemberontakan Bupati Wedana Madiun, Raden Ronggo Prawirodirjo III (1779-1810) untuk meraih sebuah kontrak dari Pemda Madiun untuk menulis sebuah biografi baru tentang Raden Ronggo dan sebuah sejarah Baru Madiun sejak abad ke-17," tulis dia.