IDN Times/Nindias Khalika
Polres Sleman tengah mendalami kasus ini dan telah melakukan olah TKP. Kapolres Sleman AKBP Rizky Ferdiansyah mengatakan berdasarkan hasil olah TKP sementara, pihaknya menemukan gelandangan yang tidur di areal makam.
"Kami mendapat laporan bahwa ada orang yang kami duga gelandangan berkeliaran dan mungkin tidur di makam ini. Kami masih akan mengembangkan kasus ini," terangnya.
Akan tetapi, sangkaan awal bahwa pelaku perusakan adalah gelandangan ditepis oleh ahli waris makam. Menurut mereka, kaum tunawisma memang sudah sering tidur di makam dan selama ini tidak pernah melakukan tindakan vandalisme.
Asmono, ahli waris yang menemukan makam mendiang istrinya dirusak sebanyak dua kali pada Rabu (3/4) dan akhir pekan lalu, menilai pelaku yang melakukan pencabutan dan perusakan nisan bukanlah gelandangan seperti yang diduga polisi. “Kalau orang gila gak mungkin dua kali (mencabut nisan), itu hanya sebagai pengalihan. Gak mungkin gelandangan nyabutin macam-macam.”
Sepeti diberitakan sebelumnya, tak kurang dari 11 nisan kayu di tempat pemakaman umum RS Bethesda ditemukan dalam keadaan rusak dan lepas pada Sabtu (6/4). Bahkan, terdapat bekas jelaga yang menghitam dan abu yang berserakan di sekitar nisan.