ARB kembali lakukan aksi #GejayanMemanggil. IDN Times/Siti Umaiyah
Sementara itu, Lusi yang juga merupakan Humas ARB menjelaskan pada kesempatan kali ini massa aksi akan terfokus untuk mematahkan statement pemerintah yang mengatakan jika mayoritas rakyat sudah setuju dengan RUU Cipta Kerja. Dia menjelaskan, masih banyak dari kalangan rakyat yang menginginkan RUU Cipta Kerja tersebut tidak disahkan lantaran dianggap hanya menguntungkan para elite.
"Omnibus Law disebut sudah disetujui dan diterima oleh kebanyakan masyarakat Indonesia, tidak, statement itu terlalu menggenalisir, karena masih ada di titik aksi. Masih ada yang melakukan perlawanan terhadap Omnibus Law," paparnya.
Lusi menjelaskan, aksi #GejayanMemanggil akan terus dilakukan selama pemerintah belum menghentikan pembahasan RUU Omnibus Law Cipta Kerja.