Tangkap layar Launching Naskah Sumber Arsip DPAD DIY, Selasa (12/12/2023). (Youtube.com/DPAD DIY)
Sejarawan yang juga Dosen FIB Universitas Indonesia, Prof Peter Carey, menjelaskan sebagian besar naskah yang dirampas dari Keraton Yogyakarta berasal dari John Crawfurd, residen Inggris, Skotlandia yang merampas 142 manuskrip yang berasal dari Bali dan Bone. "Selain manuskrip Jawa ada juga dari Bali dan Bugis. John Crawfurd tidak hanya merampas manuskrip dari Keraton Jogja tapi juga dari tempat lain," kata Peter Carey.
Sebagai pejabat kolonial dan kolektor naskah, selama bertugas di Jogja antara 1811-1816 Joh Crawfurd telah mengumpulkan sebanyak 75 naskah yang kemudian dijual ke British Library. "Sepertiga dari koleksi itu berasal dari Keraton Jogja sedangkan sisanya berasal dari pembelian dan diberikan oleh temannya," jelas Peter Carey.
Salah satu naskah manuskrip itu adalah naskah Panular yang ditulis oleh Raden Tumenggung Notodiningrat yang kelak diangkat sebagai Paku Alam II. Naskah itu berisi kehidupan sehari-hari di Keraton Yogyakarta 200 tahun lalu dan semacam buku diari atau buku harian yang ditulisnya.