Ilustrasi maskapai Turkish Airlines. (Dok. IDN Times / istimewa)
Dikatakan Fathul, menurut informasi lisan yang diberikan Ahmad dan dikuatkan dengan pesan WhatsApp kepada sang istri, yang bersangkutan rencananya mendarat di Jakarta pada 16 Februari 2023 jam 18.00 WIB.
Namun demikian, adik Ahmad tak juga menemukan sosok kakaknya itu setelah menanti di pintu kedatangan bandara. Angkasa Pura sementara memastikan nama Ahmad tak ada dalam manifes penerbangan itu.
"UII telah berupaya menghubungi banyak pihak untuk membantu. UII telah menyampaikan informasi ini kepada KBRI di Norwegia dan Turki, termasuk mengontak panitia konferensi di Jeddah yang memesankan tiket penerbangan," lanjut Fathul.
UII, klaim Fathul, juga sudah menghubungi Turkish Airline di Oslo demi memastikan bahwa Ahmad telah naik pesawat.
"Karena ketiadaan nomor referensi pemesanan tiket, pelacakan tidak mudah dilakukan. Pelacakan juga dilakukan dengan memindai aktivitas daring. Terdapat jejak aktivitas daring di Turki pada 13 Februari 2023 sekitar pukul 03.00 dan 08.00 (waktu setempat). Setelah itu, tidak ada jejak daring yang dapat dilacak," ungkap Fathul.
Pihak UII, untuk saat ini masih menunggu informasi dari kantor Turkish Airline di Jakarta untuk membantu memastikan kota persinggahan terakhir Ahmad. Sementara Keluarga yang bersangkutan juga sudah melaporkan hal ini secara resmi ke Polda DIY.
UII memohon kepada para pihak yang memiliki informasi terkait keberadaan Ahmad untuk menghubungi nomor WhatsApp Humas UII 082131737773.
"UII terus melacak dengan berbagai cara dan berkoordinasi dengan banyak pihak. UII memohon doa dari seluruh pihak agar keberadaan AMRP segera diketahui, dalam kondisi sehat dan baik," pungkasnya.