Sampah yang dibuang oleh truk sampah DLH Kota Jogja di lahan pasir Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)
Haryoko pun menyebut jika para petani di sana juga sudah mengingatkan petugas DLH dan meminta muatan bercampur plastik itu ditukar pupuk organik sebagaimana mestinya.
"Sudah konfirmasi kita untuk minta dievakuasi, minta dikembalikan. Sudah kita sanggupi, cuma waktunya aja kemarin masih atur-atur waktu karena harus pakai tenaga kan buat naikkan (muatan)," imbuhnya.
Lagipula, kata Haryoko, sampah organik yang dikirimkan ke Sanden biasanya masih perlu melalui proses fermentasi selama satu bulan hingga benar-benar jadi kompos.
Dia menjelaskan, bahwa pihaknya memang melakukan pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos di TPS3R wilayah Kota Yogyakarta. Kompos yang sudah jadi tersebut kemudian diberikan kepada para petani yang sudah memesan kepada DLH Kota Yogyakarta.
"Itu (permintaan) secara pribadi, secara kelompok. Jadi ada kelompok tani di sana, ada juga yang secara pribadi minta untuk dikirimi kompos," pungkasnya.