Sleman, IDN Times - Sejumlah genteng dan kaca rumah di Glagaharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dilaporkan rusak imbas proses disposal atau pemusnahan mortir seberat ratusan kilogram sisa era Agresi Militer Belanda II, Selasa (12/8/2025). Namun demikian, proses disposal yang bertempat di kawasan lembah daerah Besalen, Glagaharjo, Sleman, ini dipastikan tak sampai menimbulkan korban luka.
Disposal Mortir 350 Kg di Sleman, Genteng dan Kaca Rumah Warga Pecah

Intinya sih...
Proses disposal mortir 350 kg di Sleman menyebabkan genteng dan kaca rumah warga pecah, merusak 8 rumah tanpa menimbulkan korban luka.
Pemerintah kabupaten langsung melakukan renovasi dan perbaikan pada rumah yang rusak, biaya ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah setempat.
Kerusakan bangunan akibat getaran ledakan mortir, namun proses disposal ini merupakan upaya kedua setelah tindakan pertama tak berhasil.
1. Genteng-kaca di 8 rumah rusak
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Raden Haris Martapa, mengatakan proses disposal yang dilakukan hari ini memicu kerusakan pada 8 rumah. Menurut Haris, kerusakan dilaporkan berupa pecah genteng atau kaca jendela rumah. Tapi, ia mengklaim tingkat kerusakan cenderung minor.
"Memang ada kerusakan kecil-kecil ya, ada yang gentengnya dua (pecah), ada yang kacanya pecah kecil itu, kemudian ada galvalum satu, ini sedang diidentifikasi," kata Haris, Selasa.
2. Pemkab langsung renovasi
Haris pun menggarisbawahi jika renovasi dilakukan usai proses identifikasi ini. Biaya perbaikan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah kabupaten setempat. "Hari ini kita targetkan langsung kita dandani (benahi), kita perbaiki dan ini kita update terus," ujar Haris.
Lebih jauh, dia menekankan proses disposal pada kemarin dan sore ini tak sampai melukai warga. "Enggak ada (korban)," pungkas Haris.
3. Rusak akibat getaran
Dansat Brimob Polda DIY, Kombes Pol Edi Sinulingga sementara itu menyebut kerusakan pada bangunan kemungkinan akibat getaran sebagai efek dari pemusnahan kali ini. Namun demikian, Edi mengklaim pihaknya telah berkoordinasi dengan masyarakat setempat perihal potensi kerusakan yang ditimbulkan dari tindakan penonaktifan ini.
"Dengan perlengkapan kita yang ada, ternyata meledak (disposal sukses). Cukup steril, aman, efeknya memang efek ledakan. Efek ledakan itu getaran. Getarannya yang membuat beberapa rumah genteng pecah dan kaca. Selebihnya kita pastikan steril," ujar Edi.
Disposal kali ini merupakan upaya kedua yang dilakukan oleh Tim Jibom Polda DIY setelah tindakan pertama pada Senin (11/8/2025) kemarin tak membuahkan hasil.
Pada proses kemarin, terdengar empat kali ledakan atau dentuman yang menandai upaya disposal mortir seberat hampir 400 kilogram tersebut.