Yogyakarta, IDN Times – Dampak pandemi COVID-19 dirasakan seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Tak terkecuali transpuan alias waria. Transpuan yang mengandalkan mata pencarian dari sektor informal, seperti menjadi pengamen di jalanan maupun membuka salon ikut terimbas.
“Semakin banyak kawan-kawan tak bisa kerja. Kebutuhan tak hanya sembako, tapi bayar sewa kos,” kata Ketua Pondok Pesantren Waria Al Fatah, Shinta Ratri dalam diskusi online bertajuk Siasat Transpuan Menghadapi Pagebluk Corona yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Kamis (21/5) siang.
Bantuan pemerintah tak kunjung datang. Untunglah komunitas-komunitas transpuan berjejaring dengan banyak lembaga. Bantuan pun disalurkan.
“Kami mulai mikir. Kalau nunggu dari pemerintah enggak mungkin. Lalu berdaya sendiri,” kata Shinta.