Dinkes Kota Yogyakarta Minta Warga Kembalikan Obat Sirop

Yogyakarta, IDN Times – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta meminta masyarakat mengembalikan obat sirop cair yang diberikan oleh fasilitas layanan kesehatan (fasyankes), yang disinyalir membuat gagal ginjal akut. Imbauan ini menyusul gagal ginjal akut yang banyak menyerang anak-anak.
Kepala Dinkes Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani menghimbau fasilitas layanan kesehatan yang memberikan perawatan kepada pasien anak dengan gangguan ginjal akut progresif atipikal atau atypical progressive actue kidney injury, harus melakukan penyelidikan epidemiologi berkoordinasi dengan Dinkes Kota Yogyakarta.
1. Melakukan pengecekan riwayat kesehatan
Emma menyebut fasilitas kesehatan berkoordinasi dengan Dinkes Kota Yogyakarta melakukan anamnesa atau pengecekan riwayat kesehatan, termasuk mengenai penggunaan obat-obatan cair yang digunakan sebelum mengalami gejala gangguan ginjal akut.
“Terdapat penggunaan obat-obatan sediaan cair sebelumnya, keluarga pasien diminta menyerahkan obat-obat tersebut ke rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lain tempat pasien dirawat,” kata Emma, Senin (24/10/2022).
2. Obat yang diserahkan akan dilakukan pemeriksaan
Pengembalian obat akan ditindaklanjuti oleh instalasi atau unit farmasi. Pihak rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan akan melakukan pengemasan ulang, penyegelan obat, dan dimasukkan dalam plastik transparan. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan toksikologi AKI.
“Rumah sakit membuat surat permohonan pemeriksaan toksikologi ke laboratorium rujukan, disertai dengan sampel darah (whole blood dengan EDTA) 5-10 ml. Serta, urine 20 ml yang telah dimasukkan dalam boks pendingin, disertai dengan obat yang telah dikemas dalam plastik transparan,” ujar Emma.
3. Waspadai jumlah urine anak
Fasilitas pelayanan didorong melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai kewaspadaan gagal ginjal akut. “Perawatan anak sakit yang menderita demam di rumah lebih mengedepankan tatalaksana non farmakologis atau tidak menggunakan obatan, seperti mencukupi kebutuhan cairan, kompres air hangat, dan menggunakan pakaian tipis,” kata Emma.
Apabila terdapat tanda-tanda sakit pada anak terutama usia < 6 tahun berupa gejala penurunan volume atau frekuensi urine dengan atau tanpa demam/ gejala prodromal lain segera dibawa ke puskesmas terdekat atau ke rumah sakit jika di luar jam kerja puskesmas.