Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi hepatitis akut (healtheuropa.eu)

Bantul, IDN Times - ‎Kasus COVID-19 di Indonesia sudah melandai. Bahkan di Kabupaten Bantul hanya ada lima kasus pasien positif COVID-19 yang masih menjalani perawatan.

Namun, Dinas Kesehatan Bantul meminta masyarakat mewaspadai penyakit hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya dan bisa menyebabkan kematian jika terlambat ditangani.

1. Belum ditemukan adanya pasien terkonfirmasi hepatitis akut berat di Bantul‎

Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharja (nomor 3 dari kiri).(IDN Times/Daruwaskita)

Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharja, mengatakan masyarakat global tengah dihadapkan dengan wabah hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya. Badan Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah menetapkan penyakit ini sebagai kejadian luar biasa.

Kasus hepatitis akut ini pertama kali ditemukan di Inggris Raya dan Irlandia Utara. Kemudian, menyusul laporan kasus serupa dari berbagai negara, termasuk tiga pasien anak di Indonesia yang meninggal diduga hepatitis akut pada periode 16-30 April 2022.‎

Kendati, dia menyebut penyakit ini belum terkonfirmasi masuk ke wilayah Bantul.

"Sampai hari ini belum ditemukan adanya kasus konfirmasi hepatitis akut berat di Bantul," ujarnya di Kantor Dinas Kesehatan Bantul, Senin (10/5/2022).

2. Gejala awal dan lanjutan seseorang terpapar hepatitis akut berat‎

Editorial Team