Sungai Sempor. IDN Times/Siti Umaiyah
Sementara itu, pengelola desa wisata Lembah Sempor, Dudung Laksono menjelaskan pihaknya membutuhkan peraturan operasional destinasi wisata yang akurat. Untuk masalah penerapan aplikasi PeduliLindungi, sinyal internet di wilayahnya sudah cukup baik, ditambah sinyal jaringan internet yang berasal dari rumah warga.
"Kalau dari Dispar Sleman, kami sudah punya sertifikasi laik beroperasi di masa pandemik. Wisata di tempat saya adalah makrab, outbond dan aktivitas outdoor lainnya yang berkaitan dengan jumlah peserta yang banyak," paparnya.
Dudung mengatakan pihaknya terus memantau informasi terkait uji coba pembukaan destinasi wisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui grup percakapan WhatsApp. Ia berharap agar destinasi wisata di tempatnya segera menerima tamu kembali. Pasalnya, selama pandemik, Sempor kerap menolak wisatawan.
"Hal ini berujung minimnya pendapatan para pengelola. (Mereka) harus mencari alternatif mata pencaharian lain, mulai dari bertani, menanam cabai dan lainnya," papar Dudung.