DA, terlapor yang disebut telah memancing keributan dengan pihak keamanan serta tenaga kesehatan RSA UGM dan keluarga pasien lainnya di IGD sementara mengaku menyesali perbuatannya.
"Saya selaku pelaku yang membuat gaduh atau rusuh di rumah sakit UGM, saya meminta maaf kepada seluruh warga Yogyakarta khususnya kepada RSA UGM," kata warga Gamping, Sleman itu di Mapolsek Gamping.
Dikatakannya, tindakan emosionalnya itu dipicu rasa panik melihat rekannya yang mengalami muntah darah namun belum mendapat penanganan medis.
"Teman saya sakit tapi belum ada pelayanan. Muntah darah sama lambung sama paru," sebutnya.
"Saya menyesal dan saya mengaku salah dan saya mohon maaf sama semuanya, khususnya sama keluarga besar Mbak Ike," pungkas DA.
Sementara Kepala Instalasi Pemasaran, Hubungan Masyarakat, Informasi, dan Layanan Pelanggan, Sri Nenggih Wahyuni RSA UGM Nenggih Wahyuni memastikan pada prinsipnya setiap pasien apalagi di IGD akan memperoleh penanganan.
Ia pun berharap agar ke depan peristiwa macam ini tidak terulang kembali.
"Tetapi ini sekaligus menjadi pelajaran yang sangat berharga. Kami sangat menyesalkan kejadian seperti ini dan kami berharap kejadian ini tidak terulang kembali," ucap Nenggih pada kesempatan yang sama.