Sentra pengembangan salak di Sleman. (Dok. Istimewa)
Calon Wakil Bupati, Danang Maharsa mengusulkan peremajaan pohon salak guna meningkatkan kesejahteraan para petani salak di Turi.
Metode ini dirasa perlu, mengingat sebagian besar pohon yang ada saat ini sudah berusia lebih dari 20 tahun.
"Produktivitas salak di Turi kalah dibanding daerah lain yang pohonnya lebih muda. Peremajaan ini memerlukan waktu sekitar lima tahun sebelum bisa dipanen," papar Danang.
Solusinya, Danang berencana melanjutkan program cangkok induk tanaman salak yang pernah dijalankan kala ia menjabat sebagai wakil bupati bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi DIY.
Koordinator Relawan Bolone Pakne sekaligus penyelenggara diskusi, Muhammad Abdul Khaq menyebut jika Sleman membutuhkan perubahan untuk menjadi kabupaten yang lebih baik. Dia pun optimistis Harda-Danang mampu melakukannya.
"Kami percaya Pak Harda dan Mas Danang bisa membawa perubahan itu. Kami mendukung mereka berdua," ucap Abdul Khaq.