Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Daruwaskita

Sleman, IDN Times - Masifnya pembangunan infrastruktur di Indonesia dan banyaknya perusahaan pertambangan dan industri lainnya yang membutuhkan alat berat, membuat  lapangan kerja bagi operator alat berat terbuka lebar.

Nominal pendapatannya pun tak main-main, bisa menyentuh angka Rp10 juta per bulan.

1. Pendapatan operator alat berat tak kalah dengan gaji PNS‎

IDN Times/Daruwaskita

General Manajer Java Trakindo, Tema Mendrofa mengatakan profesi sebagai operator alat berat, mulai dari excavator hingga wheel loader tidak lagi bisa dipandang sebelah mata. Sebab, pendapatan yang mereka terima dalam satu bulan cukup menggiurkan dan tak‎ kalah dengan gaji pegawai negeri sipil.‎

"Saya tidak bisa mengatakan jumlah pendapatan mereka per bulan karena setiap perusahaan akan memberikan gaji yang berbeda. Namun pendapatan operator alat berat menjanjikan dan tak kalah dengan PNS," ujarnya di sela-sela acara "CAT Global Operator Challenge" di Yogyakarta, Kamis (1/8).

2. Tak ada lembaga pendidikan resmi yang memberikan pelatihan mengoperasikan alat berat

Ilustrasi alat berat. IDN Times/Daruwaskita

Menurut Tema, dengan masifnya pembangunan infrastruktur hingga industri pertambangan maka kebutuhan operator alat berat yang memiliki sertifikasi dipastikan akan bertambah banyak. Sayangnya, tidak ada lembaga pendidikan yang memberikan pelatihan operator alat berat. Semua operator alat berat mulai bisa menjalankan alat berat hampir semuanya berawal dari menjadi pembantu operator atau help operator.

"Boleh ditanya kepada semua operator hampir sebagian besar sebelum menjadi operator pasti menjadi pembantu operator dahulu," ungkapnya.

3. Kerja sama dengan SMK untuk mendidik pelajar sebagai operator alat berat‎

IDN Times/Daruwaskita

Dengan kebutuhan tenaga kerja operator alat berat yang semakin meningkat ini, PT Trakindo Utama (Trakindo) sebagai penyedia alat berat Caterpillar di Indonesia mulai melakukan kerja sama dengan SMK untuk memberikan pelatihan mengoperasikan alat berat, termasuk alat berat dengan teknologi terkini.

"Ya kalau bukan perusahaan penyedia alat berat siapa lagi yang akan memberikan pelatihan karena tidak ada lembaga pendidikan resmi atau balai latihan kerja yang memberikan pelatihan mengoperasikan alat berat," tuturnya.

4. Sebulan bisa memperoleh pendapatan hingga Rp 6 juta

IDN Times/Daruwaskita

Gaji yang diterima cukup besar sebagai operator alat berat juga diakui oleh Edi Londo yang menyatakan jika dalam satu bulan terus bekerja uang Rp6 juta bukan sesuatu yang sulit untuk dicapai.

"Yang jelas dari uang makan saja sehari (7 jam bekerja) Rp 200 ribu, kemudian setiap jam dapat tambahan uang kerja Rp5 ribu dan jika lembur per jam hitungannya Rp35 ribu serta gaji pokok," kata pria yang sehari-hari bekerja sebagai operator alat berat di CV Cahaya Indra Laksana ini.

Dalam pembangunan di Yogyakarta atau di kota lainnya, Edy mengaku tidak hanya bekerja di wilayah Yogyakarta namun juga di luar Yogyakarta, disesuaikan dengan pihak kontraktor yang menyewa alat berat membangun proyeknya.

"Ya berpindah-pindah tempat kerjanya menyesuaikan dengan proyek yang sedang digarap," ungkapnya.

5. Pendapatan operator alat berat bahkan bisa tembus Rp10 juta per bulannya‎

Ketua DPRD Bantul, Hanung Raharjo.IDN Times/Daruwaskita

Gaji yang sangat menjanjikan menjadi operator juga diakui oleh Hanung Raharjo salah satu pengusaha alat berat di Bantul.

"Siapa bilang gaji operator alat berat kecil, sebulan Rp6 juta itu pasti di tangan. Ibaratnya mata terpejam saja pasti dapat," ungkapnya.

Operator alat berat yang bekerja di penambangan pasir seperti di sungai Progo atau di kali Gendol bahkan uang Rp 10 juta per bulan bisa diperoleh karena hasil sampingan yang juga besar nilainya.

"Misalnya sopir truk minta pasir yang halus, maka sang operator akan mendapatkan uang tambahan Rp50 ribu dari sopir truk agar mengisi bak truk dengan pasir yang halus. Itu baru 1 truk, kalau sehari 10 truk sudah Rp 500 ribu uang tambahan yang didapat," ujar Hanung yang juga Ketua DPRD Kabupaten Bantul.

Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan menjadi operator alat berat juga sangat nyaman karena saat ini alat berat teknologinya sudah maju dan tidak lagi kerja dengan cara manual. Kabin dalam alat berat saat ini juga sudah ber-AC bahkan sudah dilengkapi dengan sound sistem yang tak kalah dengan mobil pribadi.

"Memang kalau dilihat kerjanya di proyek dan panas, namun di dalam kabin alat berat sangat nyaman karena ada AC dan musiknya," ujar kandidat kuat calon Bupati Bantul ini.‎

Editorial Team