Siswa melakukan pembelajaran jarak jauh. (Dok. Kemendikbud)
Pembelajaran anak-anak di taman kanak-kanak (TK) hingga SD yang membutuhkan bimbingan langsung dari guru, belum ditemukan model pembelajaran yang tepat.
Sudibyo mengatakan ada beberapa opsi yang kemungkinan akan dilakukan, yakni tatap muka dengan jumlah maksimal sepertiga dari rombongan belajar (rombel). Opsi kedua adalah masuk sekolah secara bergantian selama dua hari, sisanya selama empat hari mengerjakan tugas dari rumah.
"Masuk hanya maksimal 3 hingga 4 jam pelajaran tanpa istirahat. Dan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat," ungkapnya pada Kamis (5/11/2020).
Sedangkan untuk tingkat SMP, menurut Sudiyo permasalahan yang dihadapi tidak seberat tingkat SD, artinya bisa berjalan sesuai yang diharapkan dengan adanya praktik.