Menurut Melchior, dipilihnya Dusun Cageran sebagai desa energi lantaran dusun tersebut memiliki banyak potensi dari segi energi. Mulai dari peternakan, pertanian, hingga peralatan. Ternak di Dusun Cageran terintegrasi dalam satu kandang bersama yang di dalamnya terdapat 77 ekor sapi. Selain itu, di kandang bersama ini terdapat instalasi biodigester, alat yang dapat mengubah kotoran sapi menjadi biogas dan bio slurry.
Bukan hanya itu, Dusun Cageran juga memiliki potensi lain berupa panel surya dan mikrohidro. Namun, kedua alat ini sudah lama terbengkalai sehingga butuh banyak perbaikan.
"Dulunya, biogas dimanfaatkan warga untuk memanaskan air sebagai campuran pakan ternak, sementara bio slurry belum dimanfaatkan secara maksimal. Sayangnya, pengelolaan biodigester terhenti sejak dua tahun lalu sehingga warga berhenti mendapatkan manfaat," katanya.