Produk jamu dari desa wisata jamu Kiringan, Bantul. (IDN Times/Daruwaskita)
Para perajin jamu di Desa Wisata Jamu Kiringan masih bergantung pada pasokan bahan baku pembuatan jamu dari luar daerah Bantul. Bahkan ada yang harus dikirim dari luar provinsi, seperti dari Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
"Industri kreatif jamu dari Kiringan ini secara hilirnya sudah sukses namun demikian secara hulunya masih tergantung atau mengandalkan pasokan bahan baku jamu dari daerah lain," ujar Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih ketika mengunjungi Desa Wisata Jamu Kiringan, Rabu (12/10/2022).
Kondisi ini juga hampir sama dengan industri kreatif lainnya yang ada di Bantul yang hingga saat ini masih mengandalkan bahan baku produk kreatif dari luar daerah.
"Oleh karenanya saya tadi berbicara dengan Pak Lurah Canden, kira-kira ada lahan tidak yang bisa ditanami bahan baku jamu (tanaman obat keluarga)? Pak Lurah bilang ada sekitar 5-7 hektare yang bisa dimanfaatkan untuk ditanami bahan baku jamu," ujarnya.
"Pendeknya bahwa sebagai kabupaten kreatif yang menggerakkan roda industri rakyat di Kabupaten Bantul, maka Bantul tidak memiliki bahan baku untuk perputaran industri kreatif," ungkapnya.
Meski begitu, Halim optimistis untuk hidup dan mengembangkan daerah modal awalnya adalah kekuatan daya kreativitas dan inovasi. "Modal pokok yang utama bahan baku namun daya kreatifitas dan inovasi. Untuk bahan baku bisa didatangkan dari mana saja," ujarnya.