Produksi APD oleh DERU UGM. Dok: istimewa
Herianto menjelaskan, untuk proses produksi dilakukan selama 6 jam per hari dengan pembagian dua shift, yakni dari pukul 09.00–12.00 WIB dan pukul 12.00–15.00 WIB. Untuk setiap unit 3D printer dapat memproduksi 1 face shield tiap satu jamnya, sehingga dalam total produksi satu jamnya sebanyak 12 buah.
"Sebenarnya UGM memiliki unit tersendiri untuk memproduksi 3D printer. Namun, karena mendesak, ia akhirnya mencarikan mesin yang tinggal rakit dari Jakarta. Meskipun demikian, ia menyebut bahwa mesin ini tetap memakai desain dari unitnya sehingga tetap memiliki identitas UGM,“ katanya.
Lebih lanjut, Herianto yang juga merupakan Koordinator Asosiasi 3D Printing Cabang DIY, menyatakan para pegiat 3D Printing di Indonesia saat ini tengah bergerak bersama di seluruh Indonesia untuk membantu memenuhi kebutuhan tenaga medis untuk melawan pandemi COVID-19 ini.